September
05
2017
     12:17

Glaxosmithkline Investasikan Tambahan 4 Juta Poundsterling untuk Tingkatkan Kapasitas dan Kapabilitas Manufaktur di Indo

Glaxosmithkline Investasikan Tambahan 4 Juta Poundsterling untuk Tingkatkan Kapasitas dan Kapabilitas Manufaktur di Indo

Hari ini, GlaxoSmithKline Consumer Healthcare (GSK) mengumumkan perjanjian strategis manufaktur dengan Li & Fung Beauty (LFB) untuk memproduksi dan mensuplai produk Sensodyne menambahkan investasi senilai 4 juta Poundsterling (Rp 69 milyar) [1] di Indonesia. Dalam 24 bulan terakhir, GSK telah menginvestasikan 13,2 juta Poundsterling (Rp 228 milyar)[2] di Indonesia, yang dimulai sejak tahun lalu melalui ekspansi fasilitas manufaktur di Pulogadung.

Komitmen GSK kepada Indonesia akan meliputi peningkatan kapasitas manufaktur domestik, khususnya produk kesehatan konsumen, dan menciptakan paling sedikit 250 lapangan pekerjaan baru serta berkontribusi pada pengembangan kemampuan dan keahlian di Indonesia. Hal tersebut merupakan peningkatan dari bisnis GSK yang telah ada di Indonesia, yang saat ini menyerap 1.300 tenaga kerja, termasuk yang terdapat di dalam fasilitas manufaktur.

“Sektor manufaktur kesehatan Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan di Asia Tenggara yang didukung oleh sejumlah faktor termasuk tenaga kerja yang terlatih, solusi infrastruktur yang berkelanjutan, dan iklim ekonomi yang baik bagi pertumbuhan bisnis. Pengumuman hari ini, bersamaan dengan ekspansi fasilitas kami di Pulogadung, menunjukkan komitmen GSK dalam mentransfer pengetahuan yang lebih maju guna memperkuat kemampuan teknologi dan mengembangkan talenta lokal untuk meningkatkan akses pada solusi inovatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” kata Pawan Sud, President Director, GSK Consumer Healthcare Indonesia.

Melalui kontrak baru tersebut, LFB Beauty akan membangun fasilitas untuk memproduksi pasta gigi GSK di Indonesia. Fasilitas dengan luas 3,700 myang berlokasi di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur tersebut akan menggunakan material lokal sebanyak mungkin untuk proses produksi dan diharapkan dapat meningkatkan akses yang tepat waktu dan efisiensi pasokan untuk menghasilkan 20 juta unit Sensodyne pada tahun 2020.

Fasilitas ini akan tersertifikasi halal dan dibangun sesuai standar global Good Manufacturing Practice (GMP). Selain itu, fasilitas tersebut juga dirancang untuk mencapai standar tertinggi dalam sertifikasi Leadership in Energy & Environmental Design (LEED) untuk penghematan energi, efisiensi air, dan pengurangan emisi karbon dioksida sembari memelihara kualitas produk unggulan pasar dan produksi yang berkelanjutan untuk Sensodyne – pasta gigi untuk gigi sensitif yang paling banyak terjual di Indonesia[3].

“Kami memiliki pengetahuan mendalam tentang pasar lokal dan produksi produk kesehatan, serta pengalaman solid bekerja dengan banyak perusahaan kesehatan ternama termasuk di bidang produk kesehatan mulut. Kami yakin fasilitas yang tersertifikasi halal ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia, namun juga mengembangkan kemampuan lokal dan keahlian talenta lokal sektor manufaktur di Indonesia. LF Beauty merasa terhormat dapat bermitra dengan perusahaan kesehatan yang inovatif dan berorientasi ke depan seperti GSK, yang senantiasa berusaha untuk secara efisien dan tanggap memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia,” kata Gerard Raymond, President LF Beauty.

LF Beauty telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 40 tahun dengan keahlian di bidang manufaktur berkelanjutan, yang juga mengoperasikan sebuah fasilitas yang tersertifikasi LEED di Thailand. Perusahaan induk dari LF Beauty, yakni Li & Fung, merupakan mitra solusi rantai suplai ternama di dunia untuk berbagai merek dan retailer dengan pengalaman selama 111 tahun dan kehadiran di lebih dari 40 negara di dunia. Pada tahun 2016, Li & Fung mengekspor barang dengan nilai lebih dari 632 juta Poundsterling (Rp 10,934 milyar) dari Indonesia.

Thomas Lembong, Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Indonesia menambahkan, “Fasilitas baru ini, yang dibangun LF Beauty untuk GSK, akan memproduksi sebuah merek terkemuka di dunia dan salah satu produk yang paling inovatif. Ini merupakan bukti dari iklim manufaktur berkelanjutan dan ekonomi terbuka Indonesia yang terus berkembang. BKPM menyambut kerjasama yang bernilai dan investasi besar, yang juga membuka jalan bagi pengembangan talenta lokal. Sebagai hasil dari pertemuan Presiden Jokowi dengan GSK di London tahun lalu, proyek ini sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk menjadi situs utama pengembangan manufaktur farmasi yang inovatif.”

"Investasi terbaru GSK di Indonesia merupakan pemenuhan janji kepada Presiden Joko Widodo dalam kunjungan beliau ke London di tahun 2016 dan menunjukkan komitmen yang terus berlanjut sebagai perusahaan besar Inggris di Indonesia melalui penciptaan lapangan pekerjaan baru dan transfer keterampilan. Saya ingin menyampaikan ucapan selamat kepada GSK dan mitra lokalnya, LF Beauty, serta harapan agar bisnis mereka terus berhasil," tambah Richard Graham, Utusan Dagang Perdana Menteri Inggris untuk Indonesia, Malaysia, Filipina dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Selain fasilitas manufaktur pasta gigi baru tersebut, GSK telah memperluas fasilitas yang telah ada di Pulogadung untuk keseluruhan proses produksi dan sebagai pendukung pertumbuhan dari beragamnya rangkaian produk kesehatan konsumen dan farmasi GSK, termasuk produk-produk yang terkenal luas secara global seperti Panadol, Actifed, dan Ventolin.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved