Farpoint Property Outlook 2017: Tahun Menantang Bagi Sektor Properti Indonesia

Jakarta, 15 Maret 2017 – Sektor properti telah menjadi salah satu sektor yang menarik di Indonesia, dimana pasar diproyeksikan akan bergerak menuju arah yang positif. Terlepas dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi para pelaku bisnis properti di Indonesia beberapa tahun terakhir, tahun 2017 diyakini sebagai waktu yang tepat untuk berinvestasi.
FARPOINT, perusahaan developer real estate yang merupakan anak perusahaan Gunung Sewu Group, melihat pasar properti mulai bergeliat, khususnya pasar apartemen di kawasan CBD Jakarta. Pandangan ini disampaikan dalam “Property Outlook 2017: The Confidence in Residential” yang diselenggarakan oleh FARPOINT di Club Lounge VERDE Apartment yang menghadirkan pembicara utama Jusup Halimi, Chief Executive Officer FARPOINT dan Agung Prabowo, Head of Investment Banking, UBS Investment Bank Indonesia.
Tahun Menantang bagi Sektor Properti dan Optimisme FARPOINT
Tahun ini diakui sebagai tahun yang menantang, namun diyakini akan menjadi lebih baik dibanding tahun lalu bagi sektor properti. Hal ini ditunjukkan oleh pembelian yang terjadi dalam dua bulan pertama di awal tahun untuk properti milik FARPOINT. Harga properti yang akan terus meningkat dari waktu ke waktu membuat tahun ini menjadi waktu yang tepat untuk berinvestasi di sektor ini, salah satunya dikarenakan faktor biaya konstrusi yang akan terus meningkat.
VERDE, kondominium milik FARPOINT, menunjukkan tanda positif yang menunjukkan angka penjualan di atas 90%, dengan perbandingan 50/50 pemilik yang membeli unit untuk berinvestasi dan menjadi residen. Kesuksesan VERDE membuat FARPOINT membangun VERDE Two, yang saat ini pembangunannya berada dalam kecepatan penuh.
“Dengan filosofi “Think Beyond” yang dimiliki, FARPOINT berkomitmen menghadirkan dan mengelola properti dengan standar dan desain berkualitas tinggi. Saat ini kami berfokus dalam membangun bangunan premium seperti residensial, perkantoran, bangunan mixed-used, dan yakin bahwa terlepas dari berbagai tantangan ekonomi saat ini, kami hadir untuk memberikan properti berkualitas tinggi yang lebih dari sekadar bangunan atau ruang, namun menyediakan properti yang sesuai dengan pasar yang mencari properti yang berkualitas dan bernilai.” jelas Jusup Halimi, Chief Executive Officer FARPOINT.
Jusup menambahkan, “Berbagai proyek kami yang sedang berjalan seperti VERDE Two dan Sequis Tower diharapkan dapat menjadi wujud optimisme kami serta Gunung Sewu Group akan pertumbuhan sektor properti Indonesia. Kami percaya bahwa kebutuhan akan proyek properti berstandar internasional juga menjadi salah satu faktor yang menarik dalam pertumbuhan sektor ini, dimana ini juga dapat menunjukkan pertumbuhan bisnis internasional di Indonesia. Kami ingin menjadi bagian dari pertumbuhan tersebut, dan percaya bahwa dampak positif tersebut tidak hanya akan membawa sektor properti ke arah yang lebih positif, namun diharapkan dapat memberi dampak positif terhadap sektor lain.”
Pasar Properti Diproyeksikan Bergerak Menuju Arah yang Positif
Pertumbuhan ekonomi nasional menjadi salah satu faktor yang kuat di balik kondisi pasar properti Indonesia, dengan lonjakan permintaan yang didukung oleh kepercayaan konsumen yang lebih tinggi. Di pasar real estat Indonesia, Jabodebek telah menjadi segmen terbesar dalam hal kontribusi daerah dan pendapatan di pasar real estate Indonesia secara keseluruhan.
Agung Prabowo, Head of Investment Banking, UBS Investment Bank Indonesia menyampaikan, ”Kami melihat bahwa sektor properti begerak menuju arah yang positif, terlepas dari berbagai tantangan yang ada di depan. Sektor ini telah menjadi kantong pertumbuhan pendapatan di pasar, meskipun konsolidasi fiskal yang sedang berlangsung pada tahun 2017 ini dapat menimbulkan ancaman bagi ekspektasi konsensus pertumbuhan pendapatan berada di angka 17% dari tahun ke tahun.”