June
19
2020
     13:51

Era New Normal, Kemendag Dorong Bisnis Ritel Jadi Motor Pemulihan Ekonomi Saat Pandemi Covid-19

Era New Normal, Kemendag Dorong Bisnis Ritel Jadi Motor Pemulihan Ekonomi Saat Pandemi Covid-19

Jakarta, 18 Juni 2020 — Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyampaikan, bisnis ritel bisa menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi di era "new normal". Untuk itu, Mendag Agus meminta para pelaku usaha ritel agar berupaya menjalankan bisnis ritel dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, baik bagi pekerja maupun konsumennya. Hal ini disampaikan Mendag saat menjadi narasumber pada acara ‘Ngobrol Bareng IDN Times’ secara virtual dengan tema “New Normal, Bisnis Ritel Pasca Pandemi Covid-19” di Jakarta, pada Kamis (18/6).

Selain Mendag, narasumber pada kegiatan ini adalah Ketua Penasehat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Handaka Santosa dan Chief Marketing Officer (CMO) Lazada Monika Rudijono. Acara yang disiarkan langsung di kanal Youtube IDN Times ini dipandu oleh Pemimpin Redaksi IDN Times Uni Lubis.

“Pemerintah memandang bahwa keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama nasional. Namun, ekonomi nasional juga harus diselamatkan dengan tetap mengutamakan kesehatan masyarakat,” kata Mendag Agus.

Menurut Mendag, kontribusi sektor perdagangan secara umum, dan bisnis ritel secara khusus, terhadap perekonomian Indonesia tetap penting, meskipun pertumbuhannya melambat selama masa pandemi. Pada kuartal I 2020, kontribusi sektor perdagangan besar dan eceran terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional tercatat 10,68 persen, tidak jauh berbeda dibanding kuartal sebelumnya selama lima tahun terakhir.

Mendag melanjutkan, konsumsi domestik memberikan kontribusi lebih dari 50 persen terhadap PDB selama lima tahun terakhir. Selain itu, pada triwulan I 2020, kontribusi konsumsi terhadap PDB tercatat naik hingga 58,14 persen.

“Melihat kontribusi sektor perdagangan dan pentingnya konsumsi dalam menjaga pertumbuhan ekonomi, pemerintah terus berupaya secara maksimal agar bisnis ritel tetap bergairah di masa pandemi Covid-19,” tandas Mendag.

Mendag mengungkapkan, pembukaan aktivitas perdagangan tidak bisa langsung mengembalikan 100 persen omzet. Namun, dengan adanya aktivitas perdagangan, paling tidak pelaku usaha tetap mendapat pemasukan. Untuk itu, pemerintah akan memberikan insentif untuk bisnis ritel di masa pandemi Covid-19.

“Kami telah mengusulkan pemberian insentif untuk bisnis ritel kepada Menteri Kordinator Bidang Perekonomian berdasarkan masukan dari pelaku usaha terkait. Semoga dalam waktu dekat, usulan insentif tersebut dapat segera direalisasikan,” terang Mendag.

Mendag juga menyampaikan, kelas menengah saat ini mengalami penurunan pendapatan ratarata 30 persen. Selain daya beli yang tertekan, mereka juga mengalami penurunan keinginan untuk berbelanja karena cenderung menghindari penularan virus selama pandemi.

Selain itu, pola transaksi kelas menengah juga banyak beralih ke platform digital. Kombinasi dari berbagai hal tersebut menyebabkan bisnis ritel kehilangan potensi penerimaannya hingga 70 persen.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved