March
19
2019
     11:44

Era Baru Pelabuhan, IPC Menuju Trade Facilitator

Era Baru Pelabuhan, IPC Menuju Trade Facilitator

Jakarta, 18 Maret 2019 – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC bukukan kinerja positif di tahun 2018. Memasuki Era Baru Pelabuhan, IPC berkomitmen untuk mendukung program pemerintah guna menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dengan meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa melalui perbaikan infrastruktur dan suprastruktur serta digitalisasi pelabuhan.

“IPC menunjukkan peningkatan kinerja terjadi di berbagai lini baik dari sisi keuangan dan sisi operasional yang merupakan imbas atas berbagai upaya IPC untuk peningkatan kualitas pelayanan dan kualitas operasional dalam rangka menuju visi menjadi pengelola pelabuhan berkelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan.” disampaikan Elvyn pada acara sharing session dengan jurnalis.

Bertempat di Museum Maritim Indonesia, Direksi IPC melakukan pertemuan dengan para jurnalis media nasional. Mengangkat tema Entering New Port Era Toward Sustainable Superior Performance, sharing session dibuka dengan makan siang bersama berlatar belakang aktivitas pelabuhan, dilanjutkan dengan kunjungan para jurnalis berkeliling ke area Pelabuhan Tanjung Priok dan ditutup dengan paparan Direktur Utama IPC.

Menilik kinerja operasional di tahun 2018, IPC catat peningkatan laba bersih sebesar 2,43 triliun dari 2,21 triliun di tahun sebelumnya. Sementara pendapatan usaha meningkat sebesar 11,44 triliun dari 10,65 triliun di tahun sebelumnya. Angka EBITDA meningkat sebesar 4,17 triliun dari 4,03 triliun di tahun sebelumnya. Secara keseluruhan total aset meningkat sebesar 51,43 triliun dari 47,22 triliun.

Senada dengan kinerja keuangan di tahun 2018, kinerja operasional IPC juga mengalami peningkatan. IPC mencatatkan throughput peti kemas sebesar 7,64 juta TEUs yang menjadi salah satu pencapaian tertinggi aktifitas IPC dalam kurun waktu 25 tahun terakhir. Arus peti kemas ini meningkat 10,24% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 6,92 juta TEUs. Arus non peti kemas di tahun 2018 sebesar 61,97 juta Ton atau meningkat 8,55% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 57,09 juta Ton. Arus kapal di tahun 2018 sebesar 224,3 juta GT atau meningkat 10,95% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 202,15 juta GT. Arus penumpang di tahun 2018 sebesar 714,93 ribu orang atau meningkat 39,25% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 612,68 ribu orang.

IPC melakukan transformasi di sisi operasional yang disebut dengan radical change pola operasional dari yang sebelumnya manual menuju digital. Digital bukan hanya dalam konteks pelayanan di terminal tapi melingkupi seluruh kegiatan pelabuhan secara korporasi, baik dari sisi laut maupun darat. Di sisi laut, IPC menyiapkan Marine Operation System (MOS), Vessel Management System (VMS) dan Vessel Traffic System (VTS), untuk memonitor dan memantau pergerakan kapal sejak mereka berangkat dari pelabuhan awal sampai tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. Di sisi darat, IPC telah memiliki Terminal Operating System (TOS) dan Non Peti Kemas Terminal Operating System (NPKTOS) serta Auto Tally untuk perhitungan kontainer. Selain itu, IPC juga menyiapkan Container Freight Station (CFS), Buffer Area, DO Online, Auto Gate, Car Terminal Operating System, Reception Facility serta Truck Identification untuk mengidentifikasi pengemudi dan tujuan pengiriman barang dari seluruh armada pengangkut barang yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok.

“Penerapan digitalisasi berbagai sisi di pelabuhan menjadi fokus utama IPC dua tahun terakhir. Standardisasi pelayanan berbasis digital di sisi darat dan laut diimplementasikan dan dioptimalkan secara menyeluruh mulai saat barang dikirimkan ke pelabuhan sampai kemudahan pembayaran serta tracking dan tracing barang,” disampaikan Elvyn pada acara sharing session dengan jurnalis.

Di sisi keuangan, IPC melakukan transformasi yang signifikan, yaitu seluruh transaksi di pelabuhan berbasis elektronik atau Cashless Payment System. Jadi tidak ada lagi pembayaran secara tunai dan pola yang IPC lakukan ini tentu berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan menjadi lebih cepat, lebih terdata, lebih transparan dan lebih akurat. Hal ini memberikan dampak yang signifikan, produktivitas meningkat, revenue korporasi meningkat karena semua tercatat dengan baik dan ini merupakan cikal bakal untuk mentransformasi IPC menjadi pelabuhan yang disebut Digital Port atau pelabuhan yang berbasis digital. Itulah beberapa langkah-langkah yang dilakukan IPC di tahun 2018 sebagai bagian dari roadmap menuju pelabuhan berkelas dunia.

“IPC akan bertransformasi dari Terminal Operator menjadi Trade Corridors. Transforming From Infrastructure Player into Ecosystem Player. Nantinya IPC akan berperan sebagai Trade Facilitator dan lebih jauh lagi menjadi Trade Accelerator. Dengan konsep ini IPC tidak hanya akan melayani bongkar muat barang tapi juga mendorong perdagangan melalui ekosistem.” papar Elvyn.

Di tahun 2019, IPC berada pada fase Sustainable Superior Performance (Performance yang Berkelanjutan) dengan 3 (tiga) fokus utama yaitu Growth Strategy baik secara Organic maupun Non Organic, National Connectivity artinya bagaimana IPC terus membangun proyek-proyek strategis dan Global Expansion Program.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved