March
29
2019
     17:33

Dengan DAK, Menteri Bambang Beri Dukungan Penguatan RSUD Lewoleba sebagai Rumah Sakit Rujukan di NTT

Dengan DAK, Menteri Bambang Beri Dukungan Penguatan RSUD Lewoleba sebagai Rumah Sakit Rujukan di NTT

LEMBATA (29/3) – Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyambangi lokasi pembangunan gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba di Pulau Lembata. RSUD Lewoleba yang mulai direnovasi sejak semester akhir 2018 ini menyerap anggaran tak kurang dari Rp 12 miliar. Setelah dinaikkan stasusnya menjadi Rumah Sakit Kelas C, RSUD Lewoleba diharapkan dapat menjadi salah satu rumah sakit rujukan yang mampu menerima pasien lebih banyak dari fasilitas kesehatan lainnya di sekitar kepulauan NTT. RSUD Lewoleba yang berdiri di atas tanah seluas 4,75 hektar ini juga memiliki fasilitas pelayanan kedokteran spesialis terbatas, seperti pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak dan pelayanan kebidanan dan kandungan, serta dua ambulans dari Kementerian Kesehatan. Diharapkan RSUD Lewoleba mampu memberikan pelayanan kesehatan prima untuk masyarakat di wilayah Kabupaten Lembata dan sekitarnya. Menteri Bambang menyebut, salah satu peningkatan fasilitas RSUD Lewoleba yang paling signifikan adalah akan tersedianya fasilitas cuci darah. “Penguatan RSUD Lewoleba salah satunya dengan penguatan unit cuci darah ini sangat diperlukan dan kami dari pemerintah pusat sudah mendukung melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)dan kita harapkan dalam DAK-DAK berikutnya, fasilitas rumah sakit ini, bangunannya, alatnya, dan perluasannya, mudah-mudahan bisa segera terealisasi,” ujar beliau di sela kunjungan di RSUD Lewoleba, Jumat (29/3).

Selain dari sisi kuratif, Menteri Bambang juga menekankan pentingnya strategi preventif, terutama agar masyarakat dapat hidup dengan lebih sehat. Salah satu akses terpenting yang dibutuhkan masyarakat adalah sanitasi dan air bersih, mengingat dua hal ini menjadi kunci kualitas kesehatan masyarakat. “Kalau kitalihat bahwa banyak orang meninggal karena gagal ginjal, berarti itu ada hubungannya dengan kualitas dari air bersih atau air minum. Kalau memang itu menjadi masalah, barangkali yang perlu diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Lembata adalah dengan memperbaiki kualitas sumber air bersihnya sekaligus distribusinya, terutama yang berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Jadi, kita harapkan selain DAK untuk kesehatan, juga dipikirkan pengusulan DAK untuk air bersih, khususnya untuk memperbanyak akses air bersih ke rumah-rumah masyarakat. Jadi, rumah-rumah tidak harus bergantung kepada sumur yang tentunya tidak bias dikontrol kualitas airnya,” tegas Menteri Bambang.

Untuk itu, Menteri Bambang menyampaikan pada Bupati Lembata Eliaser Yentiji Sunur untuk menjadikan kesehatan dan air bersih sebagai salah satu prioritas pembangunan Lembata pada 2020. Pada kunjungan ini,Menteri Bambang didampingi sejumlah pejabat Kementerian PPN/Bappenas, yakni Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Gellwyn Jusuf, Deputi Bidang Ekonomi Leonard Tampubolon,Staf Ahli Menteri PPN Bidang Pemerataan dan Kewilayahan Oktorialdi, Direktur Pengembangan Wilayah dan Kawasan Sumedi Andono Mulyo, Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Pungkas Bahjuri Ali, dan Kepala Biro Humas dan Tata Usaha Pimpinan Parulian Silalahi.

 

 


Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved