April
27
2021
     19:12

Bukan Hanya di Strategi Pemasaran, Aice dengan Inovasi Pertama dan Kualitas Merajai Industri Es Krim Indonesia

Bukan Hanya di Strategi Pemasaran, Aice dengan Inovasi Pertama dan Kualitas Merajai Industri Es Krim Indonesia

Jakarta, 27 April 2021 – Es krim Aice sudah hadir di Indonesia sejak lima tahun terakhir ini, dan telah cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa penghargaan yang diakui oleh industri dan masyarakat yang telah diraihnya seperti SuperBrand, Top Brand, WOW Brand, dan lain sebagainya.

Setelah langkah awalnya masuk pasar es krim Indonesia dengan akuisisi mereka atas PT Alpen Food Industry pada 2015, produsen Aice Mochi dan Aice Susu Telur ini langsung gas pol dalam pengembangan dan pemasaran.

Langkah pemasaran pertama yang dilakukan Aice Group adalah penguatan rantai pendingin, jaringan distribusi, dan pemasar kecil serta tradisonal (UMKM). Plus strategi Aice Group menetapkan produk yang inovatif dan pertama di pasar Indonesia serta strategi harga yang tidak mengambil margin besar sehingga inline dengan daya beli masyarakat Indonesia.

Ratusan distributor berskala besar plus lebih dari 250 ribu warung yang menjual es krim AICE di semua sudut kampung hingga kota Indonesia menjadi big push pertama buat produsen es krim Aice menjadi semakin mantap di industri es krim Indonesia. Tentunya ini bukanlah perkara yang mudah.

Semua pelaku pasar yang berjaringan pemasaran besar dan mencapai segmen menengah bawah tentunya paham bahwa problem capex yang sangat besar sudah menunggu. Terlebih bagi para pemain baru di pasar retail. Belum lagi, pemain baru akan menemui kesulitan melakukan upaya konversi ataupun komplementer di poin penjualan warung atas produk es krim Aice. Di soal ini, Aice telah berhasil dan terlihat dari jumlah ratusan ribu jaringan distribusi yang dimilikinya.

Para ahli pemasaran retail mungkin sudah faham, kerja keras dalam menentukan resep kerjasama B2B dan model konsinyasi yang pas dengan pewarung, akhirnya sukses dituai Aice dengan banyaknya warung yang masuk dalam jaringan pemasar tradisionalnya. Angka 250 ribu adalah angka yang fantastis, terutama dengan kondisi negara Indonesia yang memiliki kendala dalam hal infrastruktur.

Konsekuensi capex yang sangat besar bukan hanya ada di soal pengadaan ratusan ribu freezer, distributor juga harus memiliki gudang penyimpanan yang cukup banyak dan besar di banyak simpul wilayah pemasaran. Karakter produk yang harus selalu dingin juga membuat sarana transportasi yang mesti disediakan tentu akan memakan biaya modal dan operasional yang lumayan besar.

Kombinasi dari strategi Aice melakukan “revolusi es krim untuk semua lapisan konsumen” dan kejelian melihat daya beli di segmen pasar tengah dan bawah, mengakselerasi volume penjualan Aice dalam lima tahun terakhir ini.

Harga Terjangkau untuk Strategi Temporer, Inovasi untuk Kekuatan Jangka Panjang

Jika dulu es krim diposisikan oleh produsen sebagai barang yang “cukup mewah” dan hanya dekat dengan momen khusus konsumen, maka kini Aice membongkar kemapanan itu dengan strategi volume dan harga jual yang terjangkau. Tidak berhenti sampai disini, inovasi Aice juga dengan menghasilkan produk pelopor, dimana Aice telah meluncurkan berbagai varian es krim pertama kalinya di pasar Indonesia, seperti Aice Mochi, Sweet Corn dan Double Chocolate Crispy.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved