Built For Speed EOS R3, Kamera Flagship Mirrorless Full-Frame dari Canon
Jakarta, 2 Desember 2021 – Canon melalui PT Datascrip sebagai distributor tunggal produk pencitraan digital Canon di Indonesia meluncurkan kamera flagship terbarunya, yaitu EOS R3. Kamera mirrorless full-frame seri EOS R terbaru yang menjadi idaman para fotografer aksi cepat ini hadir dengan fitur unggulan terbaru seperti Eye Control, Vehicle Priority AF, continuous shooting 30 fps, hingga perekaman 6K RAW.
“EOS R3 menjadi kamera andalan untuk para profesional fotografer yang membutuhkan kecepatan dan kualitas gambar tinggi, serta tangguh untuk pengambilan gambar di segala medan. Teknologi dan fitur-fitur yang disematkan pada kamera ini mampu menjawab kebutuhan tersebut, termasuk untuk kebutuhan videografi.
Fitur baru yang menarik adalah fitur eye control yang super canggih. Memberikan kenyamanan fotografer untuk mencari fokus melalui gerakan mata saat membidik. Dan, tidak kalah penting untuk fotografer profesional bahwa kamera mirrorless Canon bergaransi 2 tahun dari Datascrip,” ujar Monica Aryasetiawan - Canon Business Unit Director pt. Datascrip.
Dengan sensor back-illuminated stacked CMOS 24,1 megapiksel yang dipadukan dengan prosesor DIGIC X memberikan EOS R3 kesempurnaan dalam kecepatan, akurasi dan kualitas gambar. Electronic Shutter pada kamera ini mampu memotret pada mode continuous shooting hingga 30 fps pada resolusi penuh, bahkan dalam kondisi fitur pelacakan AutoFocus (AF) dan Auto Exposure(AE) yang tetap aktif. Kamera ini juga dapat mengurangi distorsi rolling shutter. Teknologi sensor terbarunya juga membuat pengguna dapat dengan nyaman tanpa terganggu blackout pada layar.
Teknologi Dual Pixel CMOS AF II memberikan kecepatan dan keakuratan AF yang luar biasa. EOS R3 juga menawarkan fitur mutakhir yang sangat menarik yaitu Eye Control AF. Fitur ini mampu membuat pengguna untuk memilih titik fokus menggunakan gerakan mata melalui Electronic View Finder (EVF).
Menurut Mast Irham, EOS R3 mendukung dan memudahkan untuk meraih momen terbaik yang dibutuhkan dirinya sebagai seorang jurnalis foto. “Teknologi Eye Control AF ini sangat berguna bagi saya yang membutuhkan titik fokus secara cepat, lebih cepat daripada memindahkan titik fokus melalui tombol di kamera. Kini dengan hanya menggerakan bola mata ke arah subjek yang saya inginkan, titik fokus dapat dengan cepat dan mudah didapat,” ujarnya.
Dengan kecepatan refresh hingga 120 fps dan 5,76 juta titik pada OLED EVF memberikan kenyamanan pengguna untuk melihat bidikan dengan tampilan yang alami, serta tingkat kecerahan yang tinggi dan rentang dinamis yang luas. Pengguna juga bisa leluasa melakukan pengambilan gambar dari berbagai sudut dengan adanya LCD sentuh Vari-angle 3,2 inci.
Canon terus mengembangkan EOS iTR (Intelligent Tracking & Recognition) AF X dengan teknologi deep-learning. Selain fitur Eye Detection AF dan Animal Detection AF, EOS R3 memiliki fitur baru yang sangat didambakan para penggemar fotografi aksi cepat otomotif yaitu Vehicle Priority AF. Fokus otomatis pada EOS R3 dapat mendeteksi mobil dan sepeda motor yang bergerak cepat, bahkan untuk fokus yang lebih spesifik pada helm si pengemudi. Kamera ini juga memiliki deteksi AF hingga EV -7.5 yang sangat membantu pengguna mendapatkan fokus saat membidik di kondisi minim cahaya.
Dengan rentang ISO 100-102.400 yang dapat ditingkatkan hingga 204.800, sensor baru pada kamera ini pun juga memiliki kapabilitas untuk memotret pada kondisi minim cahaya tanpa khawatir dengan noise pada ISO tinggi. Resolusi 24,1 megapiksel pada kamera ini 20% lebih tinggi dibanding EOS-1DX Mark III dan EOS R6, serta kinerja resolusinya melebihi EOS 5D Mark IV yang memiliki resolusi 30,4 megapiksel.
Untuk memenuhi kebutuhan video profesional, EOS R3 juga mampu merekam video dengan format 6K 60p RAW atau 4K 120p 10-bit tanpa crop. Pengguna juga bisa mendapatkan video 4K 60p yang memiliki kualitas lebih tinggi dengan oversampling dari format 6K. Canon Log 3 dan HDR PQ 10bit 4:2:2 juga tersedia untuk memberikan fleksibilitas dan kemudahan pengguna dalam menyesuaikan berbagai alur kerja pascaproduksi.