July
17
2019
     14:09

AMMDes Pengumpan Ambulans Jadi 'Pilot Project' di Banten

AMMDes Pengumpan Ambulans Jadi 'Pilot Project' di Banten

Kementerian Perindustrian terus mendorong pemanfaatan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) di seluruh daerah Indonesia. Upaya ini selaras dengan fokus program pemerintah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

“Karena itu, Kemenperin giat melaksanakan program pengembangan AMMDes untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat dengan tujuan menciptakan ketahanan ekonomi dan mendukung kemajuan di desa,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Ditjen ILMATE Kemenperin, Putu Juli Ardika di Lebak, Banten, Selasa (16/7).

Contoh wujud nyata dari langkah strategis tersebut, yakni meningkatkan pelayanan transportasi rujukan kesehatanuntuk membantu masyarakat dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Lebak, Banten. Dalam hal ini, Kemenperin menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lebak, USAID Jalin, PT. Samudera Marine Indonesia, PT. Kreasi Mandiri Wintor Indonesia dan PT. Kreasi Mandiri Wintor Distributor untuk meluncurkan program “Pilot Project Peningkatan Pelayanan Transportasi Rujukan Kesehatan melalui pemanfaatan AMMDes Pengumpan Ambulans”.

“Pemanfaatan AMMDes ambulance feeder ini untuk membantu masyarakat dalam mengurangi angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Lebak sebagai dampak dari kondisi jalan-jalan desa yang minim infrastruktur dan topografi yang sulit dan berbukit yang tidak dapat dijangkau oleh ambulans konvensional,” ungkapnya.

Putu menjelaskan, sejak diluncurkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada Agustus 2018, pengembangan AMMDes mengalami kemajuan yang luar biasa dan telah memasuki tahap produksi massal serta terbukti mampu memenuhi berbagai kebutuhan aktivitas peningkatan ekonomi masyarakat di pedesaan.

“Selain dampak positif di bidang ekonomi, program AMMDes juga membuka peluang bagi pelaku industri dalam negeri untuk menguasai kemampuan bidang penelitian dan pengembangan serta rancang bangun, sekaligus memberikan efek berganda pada industri komponen,” imbuhnya. Hingga saat ini, tingkat kandungan komponen lokal AMMDes telah mencapai 75 persen dan melibatkan 70 industri komponen yang sebagian besar merupakan sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM).

“Dengan kapasitas produksi 3.000 per tahun dan akan terus bertambah sesuai dengan permintaan pasar, AMMDes juga didorong untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor Timor Leste dan Papua Nugini serta untuk memenuhi kebutuhan sekitar 10 ribu unit di 49 negara Afrika,” tuturnya.

Putu menambahkan, sampai saat ini, Kemenperin telah berhasil mengembangkan beberapa bisnis model AMMDes bagi kegiatan usaha masyarakat, antara lain AMMDes untuk produksi air bersih dan air minum bagi penanganan bencana di Sulawesi Tengah, AMMDes untuk pengangkutan pisang di Lampung, serta AMMDes untuk kebutuhan penyosohan beras di Jawa Tengah.

“Jadi, berbagai aplikasi AMMDes yang sudah dikembangkan, di antaranya untuk penjernih dan air minum, ambulance feeder, penyosoh beras, pompa irigasi, generator listrik, pembuat ice flake, pengolah kopi dan pascapanen pisang,” sebutnya.

Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) Reiza Treistanto menyampaikan, AMMDes mempunyai model dasar yang dilengkapi dengan flat deck dan fitur power take off (PTO).

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved