March
12
2019
     11:05

Agar Tak "Ketinggalan Kereta", Menkominfo Ajak Investasi Sekarang

Agar Tak

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak pengusaha dari Singapura dan negara tetangga yang hadir dalam ajang Regional Investment Forum (RIF) 2019 untuk segera berinvestasi di Indonesia.

"Silakan, jadilah tamu kami. Segera berinvestasi di Indonesia. Jika tidak anda akan kehilangan peluang. Maybe it is the last train for investment," ungkap Rudiantara dalam pertemuan Misi Bisnis Ekonomi Digital KBRI Singapura dalam ajang RIF 2019 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Senin (11/03/2019).

Bukan tanpa alasan, menurut Rudiantara saat ini Indonesia memiliki potensi besar terutama dalam bidang ekonomi digital. Bahkan ia menyampaikan optimistismenya akan tercapainya marketsize ekonomi digital Indonesia lebih dari USD 150 miliar pada tahun 2025.

"Hasil riset Google dan Temasek menyatakan Indonesia memiliki market size ekonomi digital mencapai USD 27 miliar dan berpotensi menjadi USD 100 miliar pada tahun 2025. Sekarang saja sudah mencapai USD 70 miliar, saya optimistis akan bisa tercapai USD 100 miliar pada tahun 2020," ungkapnya.

Menurut Rudiantara, Google banyak berinvestasi di GOJEK, dan masih terbuka lagi peluang investasi di area turisme atau pariwisata.

"Tahun lalu berdasarkan data Persatuan Hotel Republik Indonesia, ada sekitar USD 100 juta yang berputar di area turisme. sekitar USD 6 sampai 7 juta ada di hotel berbintang. Belum lagi hotel melati yang menyewanya pun melalui aplikasi digital," paparnya mengupas potensi ekonomi digital di sektor pariwisata.

Menteri Kominfo juga menunjukkan harapan pemerintah berkaitan dengan pengembangan financial technology (fintech). Menurutnya saat ini fintech masih bergerak di produk dan pasar yang eksisting.

"Pemerintah menginginkan perkembangan keuangan inklusif bagaimana fintech bisa menjangkau orang yang belum memiliki rekening bank. Pemerintah mempromosikan adanya layanan ke unbank people," jelasnya.

Meski demikian, Menteri Kominfo menyatakan pemerintah telah melakukan persiapan untuk mengatasi beberapa masalah dalam pengembangan fintech di Indonesia. "Dominan peer to peer lending dan ada risiko Ads provlem yang harus diperhatikan pemerintah. OJK dan Bank Indonesia pun harus memfasilitasi dengan sistem rating kredit," jelasnya.

Sementara Kementerian Kominfo sendiri menurut Rudiantara, berupaya menyediakan akses internet yang merata ke seluruh kabupaten di seluruh Indonesia melalui jaringan Palapa Ring. "Kami juga sedang mengupayakan akses subsidi transaksi dan data cost kepada fintech. Itu fasilitasi dalam pembangunan fintech di Indonesia," jelas Rudiantara.

Halaman   1 2 Show All

Release Terkini

No Release Found

Terpopuler


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved