August
26
2024
     20:32

Wamendag Jerry: Surplus Perdagangan Terjaga, Indonesia Percaya Diri di Pasar Global

Wamendag Jerry: Surplus Perdagangan Terjaga, Indonesia Percaya Diri di Pasar Global
ILUSTRASI. Wamendag Jerry Sambuaga sebagai pembicara pada kuliah umumdengan tema ?Politik Perdagangan Internasional dan Pembangunan Berkelanjutan? yang diadakan di Program Studi Hubungan Internasional Program Magister Universitas Pelita Harapan, Jumat (23/8).

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga memberikan gambaran optimis mengenai masa depan perdagangan Indonesia. Beliau menyampaikan, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Indonesia berhasil mempertahankan tren surplus perdagangan dan semakin diperhitungkan di pasar global.

Hal tersebut disampaikan Wamendag Jerry saat hadir sebagai pembicara pada kuliah umum dengan tema ‘Politik Perdagangan Internasional dan Pembangunan Berkelanjutan’ yang diadakan di Program Studi Hubungan Internasional Program Magister Universitas Pelita Harapan, hari ini, Jumat (23/8).

“Pada Triwulan I-2024 Indonesia berhasil mencatatkan surplus sebesar USD 10,1 miliar. Surplus neraca perdagangan juga terjaga selama 50 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Pada periode Januari--Juli 2024, surplus neraca perdagangan sudah mencapai USD 15,92 miliar. Dari sisi daya saing global, peringkat Indonesia dalam Indeks Daya Saing Global 2024 juga menunjukkan peningkatan yang signifikan,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wamendag Jerry menyampaikan inflasi Indonesia relatif terkendali dan bahkan lebih rendah dari beberapa negara lainnya. Inflasi tahunan Indonesia pada Agustus 2024 sebesar 2,1 persen (YoY). Selain itu, kinerja perdagangan Indonesia juga relatif terjaga, meskipun mengalami pelemahan ekspor tapi tetap mencatat surplus neraca perdagangan secara berkelanjutan.

“Di tengah ketidakpastian ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2024 mampu tumbuh 5,05 persen (YoY), lebih tinggi dari negara-negara maju seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa,” imbuh Wamendag Jerry.

Wamendag Jerry menyoroti beberapa peluang dan tantangan yang dihadapi untuk menjaga momentum tersebut, antara lain pergeseran status ekonomi berbagai negara-negara kurang berkembang; pergeseran demografi penduduk dunia; gangguan logistik, distribusi, dan rantai pasok; perkembangan geopolitik global, termasuk praktik untuk mengalihkan rantai pasokan ke negara sekutu atau negara yang dianggap teman dalam konsep perdagangan internasional dan praktik memisahkan atau mengurangi ketergantungan pada rantai pasok global.

Selain itu, Wamendag Jerry juga melihat peluang dan tantangan lainnya seperti peningkatan kontribusi perdagangan digital; kenaikan harga pangan dan energi dalam negeri; serta isu ekonomi hijau dan perdagangan berkelanjutan.

Wamendag Jerry menyampaikan, Indonesia telah menyelesaikan perjanjian dagang dengan 26 negara/ekonomi dan 45 negara yang masih dalam proses perundingan. Mitra dagang utama Indonesia juga bergeser dari negara G7 ke negara-negara berkembang (Tiongkok, India, Pakistan, Bangladesh, Uni Emirat Arab, Afrika Selatan, Nigeria, Arab Saudi, Vietnam, dan Filipina). Pergeseran ini disebabkan oleh kebijakan unilateral oleh Uni Eropa yang menghambat perdagangan dan berujung pada lima kasus sengketa di WTO.

“Dengan berbagai fakta tersebut, generasi muda harus memahami peluang dan tantangan global dan nasional, karena pada 2045, Indonesia diproyeksikan menjadi negara maju dengan produk domestik bruto (PDB) per kapita di atas USD 30 ribu atau peringkat ke-5 di dunia. Untuk mencapai cita-cita tersebut, maka pemerintah terus berusaha untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan daya saing seluruh sektor,” pungkas Wamendag Jerry.

Baca Juga: Wamendag Jerry: Generasi Muda Harus Cakap Digital untuk Tangkap Peluang Ekspor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tag

Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved