July
04
2022
     17:46

Unilever Indonesia, PDGI & Sederetan Tokoh Inspiratif Ajak Konsumen Rawat Kesehatan

Unilever Indonesia, PDGI & Sederetan Tokoh Inspiratif Ajak Konsumen Rawat Kesehatan
ILUSTRASI. Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menggelar acara Bincang Tokoh Inspiratif: Gigi & Mulut Sehat Kunci Hidup Berkualitas di atrium Senayan Park, Jakarta pada 2 Juli 2022.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) hari ini menggelar acara “Bincang Tokoh Inspiratif: Gigi & Mulut Sehat Kunci Hidup Berkualitas” di atrium Senayan Park, Jakarta. Menghadirkan dua tokoh senior yang tetap produktif dan memiliki senyuman sehat yaitu dr. Nafsiah Mboi, Sp.A., M.P.H. serta Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, Sp.M(K), acara yang dikemas dalam konsep edutainment ini turut dihadiri oleh sejumlah komunitas dan ditutup dengan penampilan memukau dari Afgan.

drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia menjelaskan, ”Percaya bahwa ‘Setiap Senyuman Begitu Berarti’, Pepsodent senantiasa mengedepankan edukasi perawatan gigi dan mulut ke seluruh lapisan masyarakat.

Sejalan dengan pesan yang kami angkat di peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2022 pada Maret lalu, kami bersama PDGI terus menggaungkan pentingnya merawat gigi dan mulut dengan tepat serta rutin berkonsultasi ke dokter gigi melalui kampanye ‘Jangan Tunggu Sampai Sakit Gigi, Konsultasi Gigi Sekarang’.”
“Kesehatan gigi dan mulut berkaitan erat dengan kesehatan tubuh secara menyeluruh dan kualitas hidup hingga lanjut usia.

Namun faktanya, perilaku merawat kesehatan gigi dan mulut yang kurang baik menyebabkan rata-rata di usia 65 tahun masyarakat Indonesia sudah kehilangan 11 giginya . Untuk itu, hari ini kami mengajak dua tokoh inspiratif untuk berbagi pengalaman menjalankan perilaku hidup sehat, termasuk kesehatan gigi dan mulut, sehingga mereka tetap memiliki senyum yang sehat dan hidup produktif,” lanjut drg. Mirah.

drg. Usman Sumantri, MSc, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) memaparkan, “Kondisi kesehatan mulut berhubungan dengan kejadian sejumlah penyakit sistemik seperti jantung, ginjal, stroke dan diabetes – serta berkaitan pula dengan kualitas hidup seseorang karena dapat memengaruhi kenyamanan ketika makan, tidur, berinteraksi sosial, serta rasa percaya diri , , terutama bagi lansia yang telah kehilangan banyak gigi. Studi menemukan bahwa mereka cenderung lebih berisiko 48% lebih besar untuk memiliki gangguan fungsi kognitif otak . Selain itu, para lansia yang memiliki 10-19 gigi berpotensi mengalami malnutrisi .”

Beliau melanjutkan bahwa sebagai langkah preventif, menyikat gigi dua kali sehari setiap pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur, serta berkunjung ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali merupakan dua rutinitas sederhana yang menjadi kunci untuk mendapatkan hidup yang lebih sehat dan berkualitas hingga lanjut usia.

Hal ini disetujui oleh dr. Nafsiah Mboi, Sp.A., M.P.H., Menteri Kesehatan RI 2012-2014. Ibu Naf mengungkapkan, “Soal kesehatan gigi dan mulut, setuju sekali dengan drg. Usman bahwa kesehatan gigi dan mulut mempengaruhi kesehatan tubuh secara umum, begitupun sebaliknya. Untuk itu, kebiasaan sikat gigi sebelum tidur dan setelah sarapan tentu selalu saya lakukan. Bagi saya, kunci hidup sehat salah satunya terletak pada perilaku yang ditanamkan sejak kecil oleh lingkungan keluarga, yang juga diperkuat oleh pendidikan yang didapatkan dari sekolah, untuk itu usul saya peran dari Unit K esehatan Sekolah harus kembali diaktifkan.”

“Namun akhirnya, untuk menciptakan masyarakat yang hidup sehat dan berkualitas, saya percaya bahwa semua pihak punya peranan. Sebagai orang tua – melalui penanaman perilaku bersih dan sehat kepada anak, sebagai pendidik – dengan memastikan setiap anak bisa mendapatkan edukasi mengenai kesehatan, hingga sebagai seorang Menteri – langkah-langkah apa yang bisa dilakukan sesuai dengan peraturan,” ujar Ibu Naf optimis.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, Sp.M(K) yang pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan RI 2014-2019. Beliau berbagi kisah, “Buat saya, kesehatan gigi dan mulut sangat penting, terutama untuk estetika. Tentunya jika gigi kita kurang bagus, kita juga akan segan untuk berbicara dengan orang lain, tidak percaya diri, akhirnya memengaruhi produktivitas kita.”

“Sebagai perusahaan yang produknya kita gunakan setiap hari, saya mengapresiasi inisiatif edukasi yang konsisten dilakukan Unilever Indonesia, serta terobosan teledentistry yang menjadi penting di tengah tantangan kekurangan tenaga profesional dan keterbatasan akses masyarakat untuk memeriksakan diri ke dokter gigi. Saya harap ke depannya private sector seperti Unilever Indonesia bersama PDGI bisa membuat lebih banyak terobosan yang bisa menangani permasalahan kesehatan gigi dan mulut, mari kita bekerja sama-sama untuk membangun bangsa yang kuat!”, seru Prof. Nila.

Sejalan dengan pengalaman dan pesan yang mereka sampaikan, Unilever Indonesia melalui Pepsodent bersama PDGI turut berbagi peran dalam mewujudkan masyarakat yang hidup sehat berkualitas dengan menyediakan akses konsultasi kesehatan gigi melalui layanan teledentistry gratis “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent” (di nomor WhatsApp: 0878-8876-8880). Sejak kampanye ‘Jangan Tunggu Sampai Sakit Gigi, Konsultasi Gigi Sekarang’ dimulai, layanan teledentistry ini telah memberikan manfaat kepada lebih dari 10.000 masyarakat, dengan dukungan lebih dari 6.000 dokter gigi dari 125 PDGI cabang.

Layanan konsultasi gigi online ini pun makin mudah diakses melalui kehadiran Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang yang dilengkapi dengan kode QR teledentistry pada kemasannya. Sebanyak lebih dari 27 juta produk telah didistribusikan ke berbagai pelosok wilayah Indonesia.

“Jangan tunda konsultasi ke dokter gigi, mari manfaatkan layanan teledentistry gratis ini agar bersama-sama kita dapat wujudkan ‘Senyum Indonesia, Senyum Pepsodent’,” tutup drg. Mirah.
Informasi lebih lanjut mengenai layanan teledentistry “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent”: https://www.tanyapepsodent.com/pepsodent-wohd-consumer-terms-conditions.html.

Tentang PT Unilever Indonesia, Tbk

Unilever merupakan salah satu pemasok terbesar produk Kecantikan dan Perawatan Tubuh, produk Kebersihan Rumah Tangga, dan produk Makanan dan Minuman yang produknya digunakan oleh 2.5 miliar penduduk setiap harinya di lebih dari 190 negara.

Unilever memiliki total kurang lebih 149,000 karyawan dan secara global pada tahun 2021 berhasil membukukan penjualan sebessar €50.7 juta. Lebih dari separuh bisnis Unilever ada di negara maju dan berkembang. Kami memiliki total kurang lebih 400 brands di dunia termasuk brand seperti Dove, Lifeboy, Knorr, Magnum, Rinso dan brand lain seperti Beauty & Planet, Hourglass, Seventh Generation dan The Vegetarian Butcher.

Di Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk telah beroperasi sejak tahun 1933, ‘go public’ pada tahun 1982 dan saham-sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Unilever memiliki lebih dari 4,000 karyawan dan sembilan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut.

Unilever berkomitmen tinggi untuk tetap melaju dan maju bersama Indonesia. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022, penjualan bersih Unilever Indonesia mencapai Rp10,8 triliun terdiri dari penjualan HPC dan F&R masing-masing sebesar Rp7,1 triliun dan Rp3,7 triliun. Sedangkan laba bersih Perseroan mencapai Rp2,0 triliun.

Visi kami adalah menjadi pemimpin di pasar global dalam hal menciptakan bisnis yang berkelanjutan; yang berlandaskan tujuan mulia (purpose-led) dan mampu bersaing dimasa depan (future-fit). Kami memiliki rekam jejak yang panjang sebagai perusahaan yang progesif dan bertanggung jawab. Rekam jejak ini dimulai pada saat pendiri kami, William Lever, 100 tahun yang lalu memperkenallkan sabun pertama yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, yaitu sabun Sunlight. Purpose atau tujuan mulialah yang menjadi jantung dari bisnis kami hingga hari ini.

‘The Unilever Compass’ adalah strategi bisnis kami. Sebuah strategi yang akan membawa kami untuk terus tumbuh, tetapi juga berkelanjutan dan bertanggung jawab, hal ini termasuk:

●    Meningkatkan kesehatan planet
●    Meningkatkan kesehatan masyarakat, kepercayaan diri dan kesejahteraan, serta
●    Membantu menciptakan dunia yang lebih adil dan inklusif

Meskipun masih banyak hal yang harus kami lakukan, kami bangga telah diakui pada tahun 2020 sebagai pemimpin sektor dalam Indeks Keberlanjutan Dow Jones dan - selama sepuluh tahun berturut-turut - sebagai perusahaan dengan peringkat teratas dalam survei Pemimpin Keberlanjutan GlobeScan / SustainAbility 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini

Kenali Lebih Dalam Resistansi AMR

22 NOVEMBER 2024 / 14:03 WIB

2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved