UKM Bogasari Umrah dan Edutrip ke Australia
Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wajah sumringah bercampur rasa haru terpancar jelas di raut wajah Pandiono, pemilik Mi Darma Putra Lestari atau yang sudah puluhan tahun dikenal dengan Mie Kondang.
“Jika diceritakan, haru sekali kami bisa berangkat umrah dari Bogasari. Ini umrah pertama kali saya. Alhamdulillah Bogasari selalu memberikan hal-hal baru yang menakjubkan untuk saya utamanya. Karena dulu, saya pertama kali naik pesawat juga karena diajak Bogasari untuk menyosialisasikan mi ayam di luar Pulau Jawa bersama Bapak saya (almarhum Sakidjan),” ucap Pandiono.
Generasi ke-2 “Mie Kondang” ini menjadi UKM mitra Bogasari yang beruntung meraih hadiah utama Gelegar Undian Bogasari Mitra Card (BMC) pada awal Februari lalu. Ada 10 UKM yang beruntung menjadi pemenang umrah atau wisata rohani.
Baca Juga: Laba Bersih Indofood (INDF) Menyusut 36% Menjadi Rp 2,44 Triliun pada Kuartal I-2024
UKM lain yang merasakan kebahagiaan dari program rutin yang digelar Bogasari tersebut adalah UKM Roti Gepeng (Lampung), UKM Stik Balado Panca Surya (Tangerang), UKM Jos Roti Gepeng (Sidoarjo), UKM Morinaga Roti Lombok (Lombok), UKM Sari Rasa (Solo), UKM UD Bersama (Malang), dan UKM Morinaga Roti Surabaya (Surabaya).
Para UKM mitra Bogasari ini melaksanakan ibadah di tanah suci selama 9 hari. Mereka berangkat tanggal 25 April dan kembali tiba di tanah air tanggal 3 Mei 2024.
“Ini merupakan pemberangkatan umrah untuk UKM mitra Bogasari yang ke-10. Jadi sudah 100 UKM yang berhasil diberangkatkan Bogasari beribadah umrah ke Tanah Suci Mekah,” papar Budi Hartono, Senior Manager Marketing Divisi Bogasari dalam siaran pers, Selasa (7/5/2024) kepada wartawan.
Program Gelegar BMC ini sudah dilakukan Bogasari sejak 2012 sedangkan Bogasari SME Award dimulai 2 tahun setelahnya atau tahun 2014. Karena sempat terdampak pandemi, hadiah umrah pada Gelegar Hadiah BMC tahun 2021 dan tahun 2022 diganti dengan hadiah 50 gram emas.
Belajar ke Australia
Baca Juga: Laba Indofood Sukses Makmur (INDF) Naik 28,12% Pada 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya
Kebahagiaan lain yang dirasakan para UKM mitra Bogasari di semester pertama tahun 2024 ini adalah, edutrip atau perjalanan wisata edukasi ke Negara Australia.
Kesempatan edutrip ke negara penghasil dan pengekspor gandum utama ke Indonesia ini adalah hadiah kepada 3 Pemenang dan 6 Nominator Bogasari SME Award 2023 dengan kategori penghargaan UKM Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan, yang juga digelar awal Februari lalu. Total ada 20 orang perwakilan UKM yang berangkat ke Australia pada tanggal 29 April dan tiba dengan bahagia di Indonesia pada 4 Mei lalu.
Kesembilan UKM tersebut ialah, Cerita Bahagia Food (Balikpapan), Dynamic Bakery (Jakarta), UD Shabrina (Lumajang), Adila Snack (Jambi), Nutsafir (Lombok), Mie Karya Abadi (Tangerang), Mawar Bakery (Medan), dan Ridho Cake (Jambi). Kesembilan UKM berangkat menggunakan pesawat sekitar pukul 18.40 WIB menuju Australia.
“Kota yang dituju ialah Perth, yang merupakan ibu kota negara Bagian Australia Barat. Para UKM akan diajak berkeliling kota dan mengunjungi ladang gandum yang menjadi bahan baku utama tepung terigu yang selama ini dipasok ke Bogasari,” kata Budi Hartono.
Bertandang ke Negeri Kanguru memang menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi UKM mitra Bogasari. Mulai dari penerapan teknologi dalam pertanian gandum hingga proses produksi di sektor UKM.
Baca Juga: Kinerja Keuangan Tahunan Indofood untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2023
Seperti yang disampaikan Samino, pemilik Mie Karya Abadi asal Tangerang yang produksi mie basah untuk mie ayam sekitar 30 ton per bulannya. Pria yang sudah menjalankan usaha mie ayam lebih dari 30 tahun ini kagum dengan dukungan Pemerintah Asutralia terhadap petani gandum, mulai dari kebutuhan teknologi hingga pupuk, bahkan pasca panennya.
“Semua disubsidi pemerintah. Sampai hasil panennya pun ditampung sama organisasi AEGIC yang dipercaya sama pemerintah untuk mengelolanya. Jumlah petani gandum sekitar 3500 orang dan mendapat dukungan penuh dari pemerintahnya. UKM juga begitu, sangat diperhatikan. Bahkan kalau produk roti misalnya tidak habis, ada yang sudah ditunjuk untuk menampung dan dikelola menjadi pakan ternak. Petani dan UKM didukung penuh oleh pemerintah. Dari sisi teknologi sampai pengelolaan produksi,” ungkap Samino terkagum-kagum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News