Tren Perkembangan Bank dengan Layanan Digital di Indonesia
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, transformasi digital di Indonesia mengalami percepatan yang sangat signifikan. Terlebih saat pandemi, di mana semua sektor usaha dipaksa untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang sangat tiba-tiba, tidak terkecuali perbankan. Para pelaku industri perbankan berlomba-lomba menghadirkan layanan perbankan yang dapat diakses hanya melalui aplikasi, mulai dari membuat akun rekening, melakukan pembayaran berbagai macam tagihan, menabung, hingga berinvestasi semua dapat dilakukan hanya melalui genggaman nasabah, tanpa harus datang ke kantor cabang bank sama sekali.
Tak hanya banyaknya bank dengan layanan digital baru yang muncul, namun banyak juga bank konvensional yang mengadopsi layanannya menjadi digital atau mengeluarkan layanan keuangan yang pelayanannya dilakukan secara digital. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae mengatakan bahwa banyak bank konvensional yang pada akhirnya mulai secara serius memberikan layanan secara digital, karena layanan digital membuat bank dapat melakukan otomatisasi banyak proses transaksi perbankan sehingga biaya operasional menjadi lebih efisien.
Selain itu, layanan digital juga memungkinkan pelaku industri untuk dapat memperluas jangkauan mereka, selama infrastruktur memadai di suatu daerah atau kawasan, dan masyarakatnya memiliki smartphone dan koneksi internet, maka mereka dapat dijangkau dan berpotensi menjadi nasabah.
Menurut data Bank Indonesia, sampai dengan periode September 2024, jumlah transaksi bank dengan layanan digital tercatat sebanyak 1.929,33 juta transaksi atau tumbuh sebesar 40,45% persen secara tahunan, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 1.373,63 juta transaksi. Sedangkan untuk nilai transaksinya, juga mengalami peningkatan sebanyak 54,89% dengan total sebesar Rp7.492,93 triliun pada September 2024, naik dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 yang sebesar Rp4.837,57 triliun.
Pertumbuhan ini didorong oleh besarnya populasi Gen Z, generasi dengan jumlah terbesar saat ini di Indonesia. Generasi yang tumbuh besar dengan diiringi perkembangan teknologi ini, memegang peranan penting dalam membentuk tren ekonomi digital. Berdasarkan riset Populix yang bertajuk “Studi Analisis Ekosistem dan Persepsi terhadap Bank Digital di Indonesia”, memperlihatkan beberapa faktor yang dianggap penting oleh masyarakat dalam menggunakan bank dengan layanan digital.
Riset tersebut dilakukan secara daring terhadap 250 responden laki-laki dan perempuan, dengan 60 persen responden merupakan Gen Z dan 40 persen responden milenial, dengan rentang usia 17-39 tahun yang berada di kawasan Jabodetabek, Jawa, Sumatera, dan beberapa kota lainnya.
Beberapa faktor utama yang dinilai penting oleh responden dalam menggunakan bank dengan layanan digital menurut riset tersebut, antara lain adalah keamanan data dan transaksi (31%), fleksibilitas dalam mengakses aplikasi (12%), fitur aplikasi yang lengkap (12%), integrasi dengan layanan keuangan lain (11%), dan adanya promo khusus (10%). Masyarakat mulai terbiasa untuk melakukan transaksi perbankan melalui bank dengan layanan digital, bahkan menurut riset tersebut juga menunjukkan bahwa responden yang tinggal di area Jabodetabek, cenderung menggunakan 2-3 aplikasi bank dengan layanan digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Masih menurut riset tersebut, berdasarkan kegunaan, VP Research Populix, Indah Tanip mengungkapkan bahwa bank dengan layanan digital utamanya banyak digunakan untuk isi ulang dompet elektronik (54%), transfer antarbank (49%), berbelanja di e-commerce (48%), serta transfer antar rekening (47%).
Hal ini menunjukkan bahwa setiap bank dengan layanan digital dituntut untuk setidaknya mampu melayani berbagai kebutuhan standar tersebut melalui aplikasi mereka. Tentunya bank dengan layanan digital yang mampu menawarkan berbagai layanan keuangan yang lebih dari yang dibutuhkan nasabah, akan mampu menjadi pemain yang dapat memimpin di industri ini.
Saat ini, dengan banyaknya bank dengan layanan digital bermunculan, menyebabkan persaingan di industri ini semakin ketat. Para pelaku di industri ini berlomba-lomba menggaet calon nasabah dan mempertahankan nasabah eksisting untuk menggunakan layanan yang mereka tawarkan. Berbagai strategi dilakukan oleh setiap bank dengan layanan digital untuk memperluas jangkauan mereka, seperti menawarkan bunga yang kompetitif.
Bank dengan layanan digital menawarkan bunga yang di atas rata-rata bank lain untuk menghimpun dana. Namun, pada akhirnya bank dengan layanan digital yang mampu menawarkan beragam layanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan transaksi perbankan dari segala segmen nasabah, akan menjadi pilihan utama masyarakat.
Bank Neo Commerce (BNC), salah satu bank dengan layanan digital yang muncul paling awal, saat ini telah mampu memenuhi kebutuhan transaksi keuangan beragam segmen nasabah, mulai dari nasabah perorangan, UMKM, maupun korporasi. Saat ini, BNC melalui aplikasinya yaitu neobank menjadi salah satu aplikasi perbankan yang paling lengkap.
Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Eri Budiono mengatakan, “BNC menawarkan beragam layanan keuangan bagi seluruh nasabah kami. Kami melihat bahwa masyarakat mengapresiasi layanan yang BNC berikan, beberapa di antaranya yaitu produk tabungan NOW, deposito WOW, layanan pembayaran QRIS, transfer melalui Virtual Account (VA), transaksi PPOB, dan produk Neo Pinjam yang melayani nasabah yang memerlukan peminjaman dana untuk berbagai keperluan.”
Bagi nasabah UMKM, BNC menawarkan layanan Neo Bisnis yang memungkinkan pelaku UMKM untuk mengatur transaksi keuangan dan transaksi bisnis mereka, juga memungkinkan mereka untuk memisahkan antara keuangan pribadi dan bisnis. Sedangkan untuk korporasi, BNC memiliki layanan Corporate Internet Banking (CIB) yang telah ada sejak tahun 2023. Layanan CIB memungkinkan nasabah korporasi untuk dapat bertransaksi dengan mudah dan nyaman untuk keperluan bisnis.
Di samping itu, BNC juga telah menyediakan produk BNC Payroll bagi nasabah korporasi di awal tahun 2023, yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk dapat melakukan transaksi pembayaran gaji pegawai dari satu rekening ke banyak rekening dalam satu kali transaksi.
Lengkapnya berbagai layanan dan produk perbankan yang BNC sediakan ini, tentu harus ditopang dengan teknologi informasi yang mumpuni untuk menjamin kenyamanan bertransaksi nasabah.
“Sedari awal kami melakukan transformasi menjadi bank dengan layanan digital, sektor teknologi informasi merupakan salah satu perhatian kami yang paling utama. Kami paham, perbankan digital harus mampu menjamin keamanan data dan memberikan pengalaman bertransaksi yang seamless. Apalagi Bank Neo Commerce kini melayani puluhan juta nasabah yang menggunakan beragam layanan perbankan untuk berbagai sektor nasabah, penting sekali untuk memastikan nasabah kami nyaman menggunakan layanan perbankan yang kami sediakan,” papar Eri.
Proyeksi Masa Depan Bank dengan Layanan Digital
Masa depan bank dengan layanan digital diperkirakan masih akan mengalami peningkatan. Hal ini akan terjadi seiring dengan peningkatan adopsi teknologi dan terjadinya shifting atas perilaku nasabah terkait aktivitas transaksi perbankan mereka. Perkembangan teknologi terkini seperti Artificial Intelligence (AI) juga turut memungkinkan lahirnya berbagai inovasi baru dalam dunia perbankan, yang memungkinkan bank dengan layanan digital untuk dapat menawarkan layanan keuangan kepada nasabah yang lebih dapat dipersonalisasi, sehingga membuat layanan tersebut lebih efektif dan efisien.
Eri menambahkan, “Dengan melihat pesatnya peningkatan penggunaan bank dengan layanan digital di 2024, kami melihat bahwa masa depan bank dengan layanan digital masih sangat menjanjikan, salah satunya juga karena didorong oleh demografi yang mendukung. Data survei menunjukkan bahwa Gen Z adalah generasi dengan jumlah yang terbanyak saat ini di Indonesia. Mereka merupakan generasi yang tumbuh bersama dengan teknologi, sehingga mereka lebih akrab dengan teknologi dan dengan segala perkembangannya.”
BNC terus berfokus untuk memberikan layanan keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah dari semua segmen, yang terus berkembang. “Di tahun 2025 ini, Bank Neo Commerce akan berfokus menggenjot aset dari sisi commercial banking. Selain itu, kami juga akan terus mendorong peningkatan pemanfaatan direct loan melalui aplikasi neobank agar dapat digunakan oleh lebih banyak nasabah untuk memenuhi berbagai kebutuhan,” ujar Eri.
OJK Imbau Lembaga Jasa Keuangan Bantu Pemerintah Tingkatkan Inklusi dan Literasi Keuangan Masyarakat
Berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024, tingkat inklusi keuangan di Indonesia berada di angka 75,02%, sedangkan indeks literasi keuangan masyarakat berada di angka 65,43%. Tahun ini, OJK telah menetapkan target inklusi keuangan di Indonesia dapat mencapai angka 98% pada 2045.
Untuk mencapai target tersebut, tentunya dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan para lembaga jasa keuangan. Maka dari itu, pemerintah dalam hal ini OJK mengimbau lembaga jasa keuangan untuk turut bersama-sama mengadakan aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan masyarakat Indonesia.
BNC aktif menyelenggarakan beragam kegiatan literasi keuangan baik online maupun offline, dengan menggandeng berbagai pihak. Selain Jakarta, BNC juga mengadakan kegiatan di berbagai kota seperti Medan, Palembang, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, dan Banjarmasin. Sejak 2022, melalui kampanye Neo Keliling, BNC berkeliling memberikan pemahaman keuangan kepada masyarakat ke berbagai kawasan di Indonesia.
Wujud nyata upaya ini mendapatkan apresiasi dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menganugerahkan penghargaan kepada BNC pada akhir tahun 2023 sebagai Bank Teraktif dalam Kegiatan Literasi Keuangan pada ajang LPS Awards 2023 lalu. Ke depan, BNC berharap dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas lagi, termasuk ke berbagai daerah yang masyarakatnya masih memiliki pemahaman yang relatif rendah terkait keuangan.
Bank Neo Commerce juga mengajak serta berbagai komunitas untuk memperluas jangkauan dalam memberikan edukasi terkait keuangan. Komunitas yang ikut serta sangat beragam mulai dari para mahasiswa, komunitas lifestyle dan musik, komunitas otomotif, para praktisi dan masyarakat umum, serta para profesional seperti apoteker yang ikut serta di ajang Bali Pharmacy Festival 2022.
“Diharapkan dengan aktifnya BNC menyelenggarakan kegiatan literasi keuangan, dapat turut serta mendukung pemerintah dalam meningkatkan taraf literasi keuangan masyarakat Indonesia,” tutup Eri.
Tentang Bank Neo Commerce
PT Bank Neo Commerce Tbk merupakan bank nasional yang telah berkiprah selama 34 tahun. Mulai tahun 2020, perusahaan bertransformasi menjadi bank dengan layanan digital dengan memberikan berbagai layanan perbankan, baik komersial, konsumer, hingga ritel. Bank Neo Commerce tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2015 dengan kode ‘BBYB’, dan semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun dan mempunyai struktur modal yang kuat. Selain itu, sebagai perusahaan terbuka Bank juga selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan operasional bisnisnya.
Baca Juga: Bank Neo Commerce Tuntaskan Kegiatan Inklusi & Literasi Keuangan di Pulau Kalimantan
Selanjutnya: Freeport Akan Terus Ekspor Konsentrat Tembaga Hingga Pertengahan Tahun 2025
Menarik Dibaca: 3 Buah Beri yang Sangat Bagus untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News