July
14
2023
     12:24

Tekan Angka Kasus TBC, Phapros Luncurkan Pro TB 2 Daily Dose

Tekan Angka Kasus TBC, Phapros Luncurkan Pro TB 2 Daily Dose
ILUSTRASI. PT Phapros Tbk genap berusia 69 tahun. Sejak didirikan 21 Juni 1954, perusahaan pemilik brand Antimo telah melewati pencapaian baik sisi kinerja keuangan, kontribusi masyarakat melalui TJSL, hingga produksi Tablet Tambah Darah (TTD) capai 500 juta tablet.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID -  PT Phapros Tbk yang merupakan bagian dari Holding BUMN Farmasi meluncurkan salah satu produk barunya, yakni Pro TB 2 Daily Dose. Produk ini memiliki bentuk sediaan kaplet salut selaput dan ditujukan untuk pasien TBC. Peluncuran produk ini merupakan salah satu bentuk komitmen Phapros untuk menekan angka TBC di Indonesia dan sekaligus untuk melengkapi varian obat antituberkulosis yang dimiliki oleh Phapros.

Direktur Utama PT Phapros Tbk, Hadi Kardoko, mengatakan bahwa Pro TB 2 Daily Dose merupakan pengembangan internal emiten berkode saham PEHA ini.
 
“Pro TB 2 Daily Dose merupakan pengembangan internal kami, di mana formulanya sudah disempurnakan dibanding Pro TB 2 sebelumnya dan diharapkan dengan adanya pengembangan formula ini bisa meningkatkan kepatuhan pasien TBC untuk meminum obat karena dapat diminum satu kali setiap hari. Sedangkan, formula sebelumnya harus diminum tiga kali seminggu, dan secara bertahap ke depannya produk Pro TB 2 Daily Dose ini akan menggantikan versi pendahulunya” terangnya.
 
Hadi menambahkan bahwa dengan diluncurkannya Pro TB 2 Daily Dose ini juga sekaligus menunjukkan komitmen Phapros untuk menekan angka TBC, di mana Indonesia merupakan negara peringkat 2 di dunia setelah India dengan kasus TBC tertinggi.
 
“Produk Phapros memiliki kekuatan di banyak kelas terapi, salah satunya adalah obat antituberkulosis. Sebagai bentuk dukungan kami terhadap penurunan angka TBC di Tanah Air, kami memiliki rangkaian produk obat antituberkulosis yang cukup lengkap dan khusus Pro TB 2 Daily Dose ini kami menargetkan penjualan sebanyak lebih dari sebelas ribu unit box hingga akhir tahun ini,” jelasnya.
 
Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi Ririek Parwitasari menjelaskan bahwa TBC adalah penyakit yang ditularkan lewat percikan dahak. Seseorang dengan  mycobacterium positif dalam dahaknya bisa menularkan ke 20 orang di sekitarnya. Sangat penting seorang penderita TBC berobat rutin sampai tuntas untuk kepentingan dirinya maupun orang sekitarnya.
 
“Tujuan pengobatan TBC adalah memutus sumber infeksi, menyembuhkan pasien, mencegah kematian karena TBC. Diprediksi ada 16 kematian tiap jam karena TBC di dunia,” jelasnya.
 
Indonesia merupakan negara peringkat kedua kasus TBC terbanyak di dunia. Adanya kasus HIV dan diabetes melitus makin meningkatkan penderita TBC di Indonesia.
 
“Tidak perlu diragukan lagi tugas kita semua untuk menurunkan angka kesakitan karena TBC. Tahun 2030 dicanangkan Indonesia bebas TBC. Bukan semata harapan tapi harus berusaha kita wujudkan. Berbagai upaya terus dilakukan dengan pengobatan, pencarian kasus bahkan obat pencegah yang diberikan pada orang sehat yang kontak erat dengan pasien TBC,” tutur dokter spesialis paru dari RSUD Banyuwangi tersebut.
 
Saat ini juga banyak ditemukan kasus TBC resisten obat. Belum pula ditemukan vaksin untuk mencegah TBC yang lebih mumpuni dari yang telah ada saat ini.
 
“Masih perlu banyak penelitian untuk mengurangi, mencegah TBC. Tidak hanya tugas nakes tapi juga anggota masyarakat lainnya,” tutupnya.
 
Sekilas PT Phapros, Tbk

PT Phapros, Tbk adalah perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia yang didirikan sejak 21 Juni 1954. Dengan komposisi saham sebesar 56.7% dimiliki oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk sedangkan sisanya dimiliki oleh publik. Sebagai perusahaan yang sangat berkomitmen tinggi terhadap standar kualitas.

Phapros telah mendapatkan sertifikasi CPOB sejak tahun 1990 serta sertifikat ISO 9001 pada 1999 (yang telah ditingkatkan menjadi Sertifikat ISO 9001 versi 2008), Sertifikat ISO 14001 pada 2001 (yang telah ditingkatkan menjadi ISO 14001:2004), Sertifikat OHSAS 18001:2007 pada 2010, dan Sertifikat ISO 17025 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk Laboratorium Kalibrasi.

Saat ini Phapros memproduksi lebih dari 250 item obat, di antaranya adalah obat hasil pengembangan sendiri dan salah satu produk unggulan Phapros yang menjadi pemimpin pasar di kategorinya adalah Antimo.

Baca Juga: Intip Rencana Phapros (PEHA) Untuk Kerek Kinerja Hingga Akhir 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved