Startup Studio Indonesia Gelar Milestone Day Batch6, More Brainstorming, Less Classes
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia melalui Startup Studio Indonesia (SSI) menggelar Milestone Day Batch 6 dengan konsep “more brainstorming, less classes” di Hotel Millennium, Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Jumat, 23 Juni 2023. Kegiatan ini diikuti oleh 17 pelaku early-stage startup yang mempresentasikan program dan capaian mereka.
Melalui SSI, Kemenkominfo menargetkan untuk menghasilkan 150 startup digital pada tahun 2024 yang telah berhasil mengembangkan bisnisnya dalam skala jumlah pengguna, total pendapatan, pekerjaan, dan pendanaan dari Venture Capital.
Berdasarkan data milik Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, jumlah entrepreneur di Indonesia baru mencapai 3,47% dari total penduduk hingga tahun 2021 lalu. Oleh karena itu, sejalan pula dengan visi “Mendukung Akselerasi Transformasi Digital” yang telah dideklarasikan oleh Presiden Republik Indonesia untuk mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia, Kemenkominfo berkolaborasi dengan para penggerak ekosistem digital untuk menginisiasi lahirnya startup baru melalui SSI dengan tujuan meningkatkan jumlah kewirausahaan ekonomi digital di Indonesia.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan membuka kegiatan dengan kilas balik mengenai program SSI. Dalam waktu 4 bulan, telah dilaksanakan 347 sesi coaching dengan 91 praktisi aktif yang berasal dari founder startup di Indonesia.
“Setelah melalui rangkaian program, telah mencapai milestone day di mana startup terpilih akan memaparkan bisnis dan capaiannya. Semenjak dijalankan, minat dan kepercayaan terhadap program makin meningkat, dapat dilihat dari jumlah pendaftarnya serta testimoni pihak yang berkontribusi,” jelasnya.
Koordinator Program SSI Kemenkominfo Sonny Hendra Sudaryana melanjutkan kegiatan dengan berbagi success story dari SSI yang mana terdapat banyak alumni mendapatkan investor. Menuju perjalanan itu, tidak boleh hanya menunggu mendapatkan investor, tetapi dimulai pada saat pembentukan mindset, khususnya product market fit, startup harus mampu bertahan.
“Saya melihat program ini secara utuh, benar-benar mencoba mengerti keluh kesah founder. Pada akhirnya kita bisa customize dan memahami masalahnya serta mencari solusi bersama-sama. Kami belajar bahwa kebutuhan tiap startup itu berbeda,” tuturnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi panel. Selain Sonny Hendra Sudaryana, hadir pula co-founder Zi.care sekaligus alumni SSI Batch 3 Ferdiansyah, serta co-founder dan CEO dari Broom.id, Pandu Adi Laras.
Ferdiansyah mendiskusikan mengenai perjalanan Zi.care dari awal berdiri. Tidak mudah menjadi startup yang bergerak di bidang kesehatan, terlebih lagi latar belakang dari para pendirinya bukan dari dunia medis.
“Mereka ada resistensi terkait gimana mengadopsi teknologi dari orang yg bukan medis, sambil membuat sistem ini kami belajar dengan praktisi, kami jadikan mereka bagian dari pengembangan produk kami, di mana kami belajar product market fit lagi, kami sharing dengan teman teman startup lain, bahwa tidak bisa idealisme mendominasi, kita harus tahu market seperti apa dan menyesuaikan,” jelasnya.
Hal mengenai tantangan yang dihadapi startup turut dituturkan oleh Pandu. Pada perjalanannya, Broom.id juga memiliki cerita terkait persepsi pasar yang menjadi kendala untuk meyakinkan investor.
“Membuktikan bahwa kalian tepat untuk di-invest, gimana caranya build the product, kita cari customer yg akan kita solve problemnya, kita ingin solve one segment at the time. Kalo dari sisi convincing, ada produk yg kita bikin ke teman-teman, yg paling make sense dari sisi ekonomi menghasilkan profit, meski skalanya masih kecil. saran yang dipakai adalah understanding the market truly and stick with that. Serta memegang teguh kefokusan berdasarkan data,” jelasnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari 17 startup terpilih yang merupakan pendiri startup tahap awal, di mana mereka akan mengikuti sesi Founder's Camp dan 1-on-1 Coaching terkait product-market-fit selama empat bulan yang meliputi pengawasan pembuatan dan pelaksanaan, strategi pengembangan produk startup agile, strategi pengukuran startup melalui PRECISE metrik, dan proses iterasi produk.
Baca Juga: SSI Batch 6 Berakhir, 17 Startup Finalis Siap Gencarkan Strategi Product-Market Fit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News