Standard Chartered Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang tengah Fokus Pemilu
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - Berbeda dengan PDB di tingkat global yang diperkirakan akan melambat dari 3,1% pada tahun lalu menjadi 2,9% di tahun 2024, Asia kemungkinan akan menjadi kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia dengan perkiraan pertumbuhan PDB sebesar 4,9% tahun ini. Ini merupakan salah satu dari sejumlah poin yang terdapat dalam laporan Standard Chartered Global Focus – Economic Outlook 2024, yang disampaikan pada acara tahunan Global Research Briefing (GRB) H1 2024 untuk Indonesia hari ini. Acara GRB tahun ini dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan. Acara ini juga dihadiri oleh para pemangku kepentingan Bank, termasuk perwakilan pemerintah, lembaga keuangan internasional dan nasional, serta para pelaku usaha.
Turut hadir mewakili Standard Chartered dalam penyampaian proyeksi ekonomi global dan domestik adalah Edward Lee, Chief Economist, ASEAN and South Asia, Standard Chartered dan Aldian Taloputra, Senior Economist, Standard Chartered Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan dalam penyampaian keynote speech menjelaskan, “Realisasi PMA mencatat kinerja positif yang didukung oleh sektor hilir. Nilai total realisasi investasi, baik PMA maupun PMDN, mencapai Rp1.419 triliun pada tahun 2023, 17% lebih tinggi dari realisasi tahun sebelumnya, sedangkan total nilai realisasi investasi di sektor hilir mencapai Rp 375,4 triliun, menyumbang 26,5% dari seluruh realisasi investasi pada periode tersebut.
Selain itu, realisasi PMA di sektor lain di luar sektor hilir juga menunjukkan kinerja positif pada tahun 2023. Hal ini mencerminkan kepercayaan investor asing yang jauh lebih baik terhadap Indonesia.” Sedangkan untuk tahun 2024, Luhut menjelaskan bahwa “Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%, dengan inflasi yang rendah dan stabil sekitar 2,5%.”
Rino Donosepoetro, Vice Chairman ASEAN & President Commissioner Indonesia, Standard Chartered mengatakan, “Laporan Global Focus – Economic Outlook 2024 kami menunjukkan bahwa Indonesia cukup tangguh dalam menghadapi gejolak perekonomian global. Melihat lintasan perekonomian Indonesia di tahun ini, Standard Chartered memperkirakan pertumbuhan PDB sebesar 5,2% di tahun 2024, atau naik sedikit dari besaran 5,1% pada tahun sebelumnya.”
Rino juga mengutip hasil laporan Standard Chartered yang menunjukkan bahwa konsumsi swasta yang lebih tinggi serta pertumbuhan investasi yang masih relatif kuat dapat mengimbangi permintaan eksternal yang lebih lemah di tahun 2024. Belanja terkait pemilu dan consumer spending terkait berbagai hari besar diperkirakan akan turut memberikan dampak positif secara sementara bagi perekonomian sepajang Semester 1-2024, sebelum adanya normalisasi pada Semester kedua.
Aldian Taloputra, Senior Economist, Standard Chartered Bank Indonesia, menjelaskan bahwa, “Standard Chartered mempertahankan perkiraan inflasi rata-rata Indonesia selama tahun 2024 sebesar 2,9% secara year on year, atau lebih tinggi dari perkiraan inflasi bulan Oktober 2023 sebesar 2,6%. Standard Chartered juga memperkirakan kondisi sticky inflation pada semester pertama tahun 2024 yang akan menjaga inflasi umum tetap tinggi, mendekati batas atas kisaran target Bank Indonesia (BI) sebesar 1,5-3,5%, sebelum turun menjelang akhir tahun 2024.”
Terkait kebijakan moneter, Standard Chartered mempertahankan pandangannya bahwa BI akan menurunkan BI Rate sebesar 50bps pada paruh kedua tahun 2024, meskipun pemotongan lebih awal juga dapat terjadi jika perekonomian AS yang tengah melemah berhasil mendorong penurunan suku bunga The Fed lebih awal.
Stabilitas Rupiah akan tetap menjadi tujuan kebijakan moneter utama bagi BI sepanjang tahun 2024, mengingat tingkat suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dan lingkungan makro dalam negeri yang relatif stabil. BI kemungkinan akan terus memperkuat langkah moneternya dan menyempurnakan instrumen miliknya untuk memberikan opsi penempatan yang menarik bagi investor asing.
Sementara itu, Standard Chartered menurunkan perkiraan defisit fiskal tahun 2024 menjadi 2,3% dari PDB dari sebelumnya 2,5%, dikarenakan harga komoditas yang lebih stabil dan belanja yang terkendali.
Aldian turut menjelaskan bahwa Standard Chartered akan mempertahankan perkiraan nilai tukar Dolar AS dengan Rupiah pada akhir tahun 2024 di angka 15.000. “Kami cukup optimis terhadap IDR dalam jangka menengah mengingat adanya perbaikan struktural pada fundamental makroekonomi Indonesia,” tambahnya.
Dalam menutup kata sambutannya, Rino Donosepoetro turut menambahkan bahwa, “Saat ini sebagian besar masyarakat Indonesia tengah fokus pada pemilu yang sebentar lagi akan digelar, dan Standard Chartered optimis bahwa perekonomian Indonesia akan terus berkembang di bawah administrasi pemerintahan yang baru. Sebagai sole rating advisor bagi Pemerintah Indonesia, Standard Chartered terus berkomitmen untuk membantu upaya berkelanjutan pemerintah mendorong perekonomian dan investasi Indonesia, yang selaras dengan proyeksi pertumbuhan negara yang sangat positif.
Kami optimis terhadap pertumbuhan Indonesia di tahun ini dan berbagai peluang yang akan muncul. Sebagai bank asing yang telah hadir di Indonesia selama lebih dari 160 tahun, Standard Chartered terus percaya pada potensi yang dimiliki negara ini. Untuk lebih melakukan penetrasi ke segmen pasar ritel, kami akan terus fokus pada aspek digital partnership melalui pinjaman ritel digital dan model bisnis Banking-as-a-Service kami.
Strategi ini terbukti mampu membantu kami untuk mengembangkan basis klien ritel sebanyak empat kali lipat menjadi lebih dari 1 juta klien pada tahun 2023, dan angka tersebut diproyeksikan akan tumbuh lebih lanjut sebesar empat kali lipat lagi pada tahun ini. Kami juga akan terus mengembangkan layanan Wealth Management serta Priority Banking kami.
Selain itu, bisnis Corporate, Commercial and Institutional Banking kami juga terus berkembang dengan baik. Standard Chartered baru-baru ini memenangkan Penghargaan Best Trade Finance Provider 2024 di Indonesia dari Global Finance, dan saat ini kami merupakan salah satu bank kustodian terbesar di Indonesia. Sebagai bookrunner yang sangat aktif, kami juga terus mendukung pemerintah Indonesia dalam menerbitkan berbagai obligasi atau surat hutang.
Seiring upaya Indonesia untuk mencapai agenda net-zero, Standard Chartered akan terus memprioritaskan pembiayaan berkelanjutan dan mendukung klien kami dalam upaya mereka mencapai net zero melalui berbagai solusi Pembiayaan Berkelanjutan kami. Kami berupaya untuk tidak hanya mendukung namun juga berperan sebagai katalis kemajuan perekonomian Indonesia, demi mewujudkan masa depan yang sejahtera bagi semua orang,” tutupnya.
Tentang Standard Chartered
Kami adalah grup perbankan internasional terdepan dengan kehadiran di 52 negara paling dinamis di dunia, dengan melayani klien-klien di 64 negara lainnya. Kami memiliki tujuan untuk mendorong perdagangan dan kemakmuran melalui keberagaman unik kami. Warisan dan nilai-nilai kami tercermin di janji brand kami, yaitu here for good.
Standard Chartered PLC tercatat di Bursa Efek London dan Hongkong.
Standard Chartered Bank Indonesia adalah Lembaga Perbankan yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Baca Juga: Strategi Investasi di Tengah Ketidakpastian Global dari Standard Chartered
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News