November
12
2022
     23:01

Program Kolaboratif Indonesia MIRAH Kembali Digelar, Jaring 2X Lipat Ide Penelitian

Program Kolaboratif Indonesia MIRAH Kembali Digelar, Jaring 2X Lipat Ide Penelitian
ILUSTRASI. Pemenang penghargaan Indonesia MIRAH 2022 Karya Tulis Ilmiah berfoto bersama (paling kiri) Ketua Lembaga Riset IDI, dr. Marhaen Hardjo M. Biomed., PhDdan Head of Professional Marketing Personal Care Unilever, drg. Ratu Mirah Afifah, CClinDent., MDSc.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Unilever Indonesia bersama Lembaga Riset IDI kembali menggelar program Indonesia MIRAH (Medical Innovation Research in Health) 2022. Digelar untuk kedua kalinya, program ini berhasil menjaring hampir dua kali lipat submisi riset dalam bentuk proposal penelitian dan karya tulis ilmiah di bidang kesehatan, yang disusun oleh para dokter, tenaga kesehatan, mahasiswa kedokteran dan akademisi di bidang kesehatan lainnya.

Total penghargaan senilai Rp250.000.000 diberikan kepada 5 proposal dan 10 karya tulis ilmiah terpilih, dengan tema besar "Pembangunan Berkelanjutan pada Penanganan di Bidang Kesehatan Pasca Pandemi", dengan menekankan pada urgensi penerapan PHBS di tengah masyarakat.

Bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional, acara puncak penghargaan dan talkshow digelar, dengan melibatkan narasumber: Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU, Menteri Kesehatan Republik Indonesia; dr. Slamet Budiarto, SH, MH.Kes, Presiden Elect Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia; dan Ainul Yaqin, Director Personal Care PT. Unilever Indonesia sebagai keynote speakers, serta dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes RI; Prof. Dr.drh. NLP Indi Dharmayanti, M.Si, Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN; dr. Marhaen Hardjo M. Biomed., PhD, Direktur Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia; dan drg. Ratu Mirah Afifah, GCClindent, MDSc., Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia, sebagai narasumber di sesi talkshow.

Dalam kata sambutannya, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU, Menteri Kesehatan Republik Indonesia menyatakan, “Pandemi Covid-19 membuka pandangan kita semua akan pentingnya PHBS serta menjaga protokol kesehatan. Data BPS menunjukkan 1 dari 4 orang Indonesia tidak memiliki akses ke fasilitas cuci tangan dasar, dan hanya separuh fasilitas publik yang memiliki fasilitas CTPS yang berfungsi.

Pemerintah Indonesia telah mengintegrasikan PHBS sebagai bagian dari sanitasi total berbasis masyarakat serta GERMAS, sebagai salah satu prioritas dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan 2030.” Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan juga mengapresiasi kerjasama Lembaga Riset IDI bersama Unilever melalui Indonesia MIRAH, dan berharap program ini dapat mendukung peningkatan ketahanan kesehatan di Indonesia melalui riset dan inovasi.

Ainul Yaqin, Direktur Personal Care Unilever Indonesia menyampaikan, “Riset dan penelitian yang mendalam menjadi pondasi dari lahirnya berbagai inovasi, tak terkecuali di bidang kesehatan. Semangat riset dan inovasi pulalah yang menjadi landasan kami dalam menghadirkan rangkaian produk dan inisiatif yang dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini selaras dengan The Unilever Compass - yang merupakan strategi besar kami dalam menjalankan bisnis sekaligus memberi manfaat kepada masyarakat, di tempat dimana kami beroperasi. Kolaborasi Unilever bersama Lembaga Riset IDI melalui Indonesia MIRAH juga menjadi salah satu manifestasi dari strategi tersebut.”

Sejak 2004, Unilever melalui brand-brand unggulannya salah satunya Lifebuoy, secara konsisten memberikan rangkaian edukasi berkelanjutan serta membangun fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebagai bagian dari PHBS, dan telah berhasil menjangkau 100 juta masyarakat Indonesia. Terbaru, Unilever juga menyusun White Paper Study yang bertujuan untuk mengevaluasi program edukasi CTPS, guna menjaga kualitas dan manfaat program yang kami kembangkan, serta agar dapat terus memberikan dampak positif bagi anak-anak, orang tua, dan masyarakat luas.

Urgensi kehadiran riset dan penelitian dalam membangun ketahanan sektor kesehatan Indonesia disampaikan oleh dr. Slamet Budiarto, SH, MH.Kes, Presiden Elect Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. “Berbagai penelitian menegaskan tentang bagaimana perubahan perilaku masyarakat terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi kunci dalam mencegah penyebaran berbagai penyakit menular.

Inilah mengapa, riset dan inovasi terkait PHBS penting untuk terus diperbaharui sehingga masyarakat dapat terus terinformasi dan teredukasi terkait urgensi penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari, guna mencegah penyebaran berbagai penyakit berbahaya.”

Pentingnya membangun minat riset dan penelitian khususnya di bidang kesehatan dipertegas oleh Prof. Dr. drh. NLP Indi Dharmayanti, M.Si, Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN. “Jumlah peneliti di Indonesia, khususnya terkait kesehatan masih tergolong rendah. Global Innovation Index menempatkan Indonesia di urutan ke 87 dari 132 negara.

Padahal, kebutuhan akan riset dan inovasi di bidang kesehatan sangatlah dibutuhkan khususnya dalam membangun ketahanan sektor kesehatan pasca pandemi, mengingat berbagai kebijakan akan tepat diputuskan jika berlandaskan pada suatu penelitian.”  

Indonesia MIRAH merupakan inisiatif kolaboratif antara Unilever Indonesia bersama Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia yang bertujuan untuk mengembangkan iklim penelitian bagi praktisi dan akademisi kesehatan di Indonesia, sekaligus mendukung target transformasi kesehatan yang diusung pemerintah melalui Kementerian Kesehatan.

dr. Marhaen Hardjo M. Biomed., PhD, Direktur Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia menambahkan, “Tahun ini, program Indonesia MIRAH juga memberi kesempatan yang lebih luas kepada lebih banyak pihak - tidak hanya untuk dokter dan mahasiswa kedokteran, tapi juga dari bidang ilmu kesehatan lainnya.

Kami sangat senang melihat antusiasme dari para peserta yang telah mengajukan proposal penelitian mereka - dimana tahun ini jumlah peserta meningkat hampir dua kali lipat dibanding tahun lalu (2021: 79 peserta, 2022: 152 peserta). Menariknya, proposal penelitian yang diajukan sangat beragam dan banyak diantaranya yang juga fokus pada pentingnya penerapan PHBS dalam upaya mencegah penularan berbagai penyakit berbahaya.

Beberapa ide penelitian di antaranya terkait edukasi mencuci tangan pada anak melalui storytelling, pemanfaatan sabun mandi tanpa bilas berbahan lidah buaya dan kemangi untuk mencegah infeksi di pengungsian, hingga pengaruh latihan submaksimal terhadap memori kerja orang dewasa yang sehat.“

Baca Juga: Perkuat Kolaborasi dengan Generasi Muda, Unilever Cari Every U Does Good Heroes 2022

Tentang Unilever

Unilever merupakan salah satu pemasok terbesar produk Kecantikan dan Perawatan Tubuh, produk Kebersihan Rumah Tangga, dan produk Makanan dan Minuman yang produknya digunakan oleh 2,5 miliar penduduk setiap harinya di lebih dari 190 negara. Unilever memiliki total kurang lebih 149,000 karyawan dan secara global pada tahun 2021 berhasil membukukan penjualan sebesar €50.7 juta. Lebih dari separuh bisnis Unilever ada di negara maju dan berkembang. Kami memiliki total kurang lebih 400 brands di dunia termasuk brand seperti Dove, Lifebuoy, Knorr, Magnum, Rinso dan brand lain seperti Love, Beauty & Planet, Hourglass, Seventh Generation dan The Vegetarian Butcher.

Di Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk telah beroperasi sejak tahun 1933, ‘go public’ pada tahun 1982 dan saham-sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Unilever memiliki lebih dari 4.000 karyawan dan sembilan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut.

Unilever berkomitmen tinggi untuk tetap melaju dan maju bersama Indonesia. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022, penjualan bersih Unilever Indonesia mencapai Rp21,4 triliun terdiri dari penjualan HPC dan F&R masing-masing sebesar Rp14,2 triliun dan Rp7,2 triliun. Sedangkan laba bersih Perseroan mencapai Rp3,4 triliun.

Visi kami adalah menjadi pemimpin di pasar global dalam hal menciptakan bisnis yang berkelanjutan; yang berlandaskan tujuan mulia (purpose-led) dan mampu bersaing dimasa depan (future-fit). Kami memiliki rekam jejak yang panjang sebagai perusahaan yang progesif dan bertanggung jawab. Rekam jejak ini dimulai pada saat pendiri kami, William Lever, 100 tahun yang lalu memperkenalkan sabun pertama yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, yaitu sabun Sunlight. Purpose atau tujuan mulialah yang menjadi jantung dari bisnis kami hingga hari ini.

‘The Unilever Compass’ adalah strategi bisnis kami. Sebuah strategi yang akan membawa kami untuk terus tumbuh, tetapi juga berkelanjutan dan bertanggug jawab, hal ini termasuk:

●       Meningkatkan kesehatan planet
●       Meningkatkan kesehatan masyarakat, kepercayaan diri dan kesejahteraan, serta
●       Membantu menciptakan dunia yang lebih adil dan inklusif

Meskipun masih banyak hal yang hars kami lakukan, kami bangga telah diakui pada tahun 2020 sebagai pemimpin sektor dalam Indeks Keberlanjutan Dow Jones dan - selama sepuluh tahun berturut-turut - sebagai perusahaan dengan peringkat teratas dalam survei Pemimpin Keberlanjutan GlobeScan / SustainAbility 2020.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2025 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved