P&G Health Gelar Forum Virtual KNOWTHESIGNS guna Identifikasi Dini Neuropati Perifier

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - Dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia 2023 yang jatuh pada tanggal 14 November, P&G Health menghadirkan pakar kesehatan ternama dunia di ‘#KNOWTHESIGNS Scientific Forum’. Diselenggarakan di Jakarta dan disiarkan secara serempak di 6 negara, acara istimewa ini dihadiri oleh lebih dari 1.000 praktisi kesehatan dari seluruh Asia-Pasifik, Timur Tengah, India, dan Afrika, guna membahas panduan klinis terbaru dan temuan penelitian mengenai diagnosis dan pengobatan Neuropati Perifer (NP) pada Diabetes dan Pra-Diabetes.
Di forum tersebut, temuan terbaru dari studi klinis NENOIN yang menunjukkan hasil inovatif juga diungkapkan - menyimpulkan bahwa pengobatan dengan kombinasi dosis tetap vitamin B1, B6, dan B12, menghasilkan peningkatan signifikan pada fungsi saraf yang diukur melalui refleks pergelangan kaki, refleks lutut, kekuatan otot, dan persepsi sensori pada jari kaki dan jari tangan pasien dengan Neuropati Perifer.
Karena Diabetes Mellitus Tipe 2 menjadi penyebab utama Neuropati Perifer 6, peningkatan prevalensi Neuropati Perifer berhubungan erat dengan peningkatan jumlah pasien diabetes. Neuropati Perifer Diabetik (NPD) adalah penyebab dari kerusakan saraf yang berdampak pada kualitas hidup penderita karena mereka tidak dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan nyaman.
Gejala Neuropati Perifer antara lain mati rasa, kesemutan, tertusuk-tusuk, dan rasa terbakar di tangan dan kaki. Defisiensi vitamin B dan polifarmasi merupakan faktor risiko tinggi lainnya selain diabetes, yang menyebabkan kerusakan saraf perifer. Penelitian yang dipublikasikan di berbagai negara mengkonfirmasi bahwa terdapat sekitar 80% pasien dengan Neuropati Perifer tetap tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Aalok Agrawal, Wakil Presiden Senior, P&G Health, Asia, India, Timur Tengah dan Afrika, berkata, “Sebagai mitra International Diabetes Federation (IDF), P&G Health berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kesadaran mengenai Diabetes dan komplikasi yang berkaitan, termasuk Neuropati Perifer dan Defisiensi Vitamin B.
Diperkirakan 1 dari 2 Penderita Diabetes2 dan 1 dari 103 Pra-Diabetes menderita Neuropati Perifer, sedangkan defisiensi Vitamin B mempengaruhi kualitas hidup sekitar 19% dari seluruh penderita diabetes,4,5.
Dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia 2023, kami mengadakan Forum Ilmiah '#KNOWTHESIGNS' dan menghadirkan panelis para pakar terkemuka dari seluruh dunia untuk berbagi rekomendasi klinis mengenai diagnosis dan tata laksana Neuropati Perifer pada Diabetes dan Pra-diabetes, dampak defisiensi Vitamin B terhadap kualitas hidup, serta peran penting vitamin B dalam mendukung kesehatan fungsi saraf”.
Kutipan para pakar dari forum ilmiah virtual:
Turut berbicara di dalam forum, Prof. Rayaz. A. Malik (Assistant Dean for Clinical Research at Weill Cornell Medicine - Qatar) menyatakan, “Diagnosis dini DPN dapat memberikan kemungkinan untuk mengurangi faktor resiko secara tepat waktu dan perbaikan komplikasi diabetes yang paling umum ini. Layanan perawatan dokter utama memainkan peran penting untuk mengenali DPN.
Mengajukan pertanyaan yang tepat dan melakukan tes diagnostik sederhana dapat memberikan dampak positif yang besar pada kehidupan pasien dengan DPN dengan pengadaan pereda nyeri dan pencegahan ulserasi dan amputasi kaki. Pemanfaatan alat diagnostik canggih seperti Corneal Confocal Microscopy (CCM) dan AI dapat memperkenalkan paradigma baru untuk diagnosis dini dan pengelolaan DPN.”
Menurut Dr. Rizaldy Pinzon (Neurologist at Neurology Department, Bethesda Hospital, Yogyakarta - Indonesia), “Sebagai tenaga media profesional, sungguh penting untuk terus menegaskan dampak penting perawatan dini bagi pasien Neuropati Perifer. Merekomendasikan perawatan tepat waktu akan memberikan ragam manfaat dalam mengatur gejala dan mencegah kerusakan saraf lebih lanjut.
Intervensi tepat waktu bisa mendorong persepsi sensori, meringankan rasa sakit yang dihasilkan oleh gejala penyakit, dan menghindari komplikasi seperti infeksi, efek bisul, hingga amputasi diabetes. Sungguh penting bagi layanan perawatan dokter utama untuk tetap waspada dan segera menangani setiap perubahan pada kondisi pasien, termasuk mati rasa, parestesia (sensasi kesemutan), atau nyeri neuropatik."
Berbicara tentang peran penting Apoteker, Dr. Kenny P Merin (Pharmacist, and Assistant Vice President, Academics & Research of Lyceum of the Philippines University Davao – Filipina), "Apoteker adalah bagian integral dari tim layanan kesehatan dan dapat memberikan peranan penting kepada pasien PN, namun seringnya apoteker tidak dimanfaatkan secara optimal.
Apoteker sering kali menjadi titik kontak pertama dan dapat mendorong kesadaran dini terhadap kondisi pasien, memberikan panduan mengenai modifikasi gaya hidup, dan membantu mengoptimalkan manfaat pengobatan. Apoteker juga dapat merekomendasikan pengobatan yang dijual bebas (misalnya, dosis terapeutik vitamin Neurotropik B) untuk meredakan gejala PN. Dengan terlibat secara aktif dengan pasien dan profesional kesehatan, mari kita bergandengan tangan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pasien PN dalam jangka panjang.”
Berbicara mengenai kondisi di India, Dr. Vaishali Deshmukh (Consultant and Head of the Endocrinology Department at Deenanath Mangeshkar Hospital (DMH) Erandawane Pune – India) berkomentar, “India telah menjadi ibu kota diabetes dunia. Dengan 74,2 juta orang hidup dengan diabetes dan kemerataan pra-diabetes yang mengkhawatirkan, dimana setengah dari para penderita ini berisiko terkena Neuropati Perifer Diabetik.
Upaya kolaboratif antara tenaga kesehatan profesional, edukasi pasien, dan rujukan dini ke dokter spesialis merupakan langkah penting guna meningkatkan pengelolaan Neuropati Perifer Diabetik di India.”
Menambahkan dari Afrika Selatan, Dr Ankia Coetzee (Consultant endocrinologist, past president of Society of Diabetes Endocrinology and Metabolism of South-Africa (SEMDSA) - Afrika Selatan), menyoroti salah satu tantangan saat ini dalam mendorong pengelolaan Neuropati Perifer Diabetik.
“Edukasi untuk meningkatkan kesadaran di kalangan dokter layanan primer dan pasien sangat penting, oleh karena itu penyedia layanan kesehatan membutuhkan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan mengenai diagnosis Neuropati Perifer Diabetik dan pilihan pengobatan yang tepat.
Pasien perlu dididik tentang pentingnya pemeriksaan kaki dan Neuropati Perifer Diabetik secara teratur, kontrol glikemik, dan kepatuhan terhadap obat yang diresepkan. Dengan mengatasi tantangan ini melalui pendidikan yang terpadu, seperti kampanye WDD P&G Health dan perawatan kolaboratif, niscaya kami dapat meningkatkan pengelolaan dan hasil dari individu dengan Neuropati Perifer Diabetik di Afrika Selatan.”
Berbagi temuan secara rinci atas hasil studi NENOIN, Dr Inna Eiberger, Global Medical Director, P&G Health Nerve Care Franchise, menyebutkan, “Neuropati Perifer terasosiasikan dengan fungsi mobilitas buruk dan gangguan gejala motorik, selain gejala sensori.
Gejala-gejala ini secara sifgnifikan memperburuk mutu hidup pasien. Hasil dari penelitian NENOIN menyimpulkan bahwa kombinasi sinergis vitamin B1, B6, dan B12 tidak hanya dapat meredakan gejala tetapi juga meningkatkan fungsi saraf pada pasien Neuropati Perifer secara signifikan. Hal ini menggarisbawahi pentingnya rujukan dan pemeriksaan dini, serta pengobatan tepat waktu dapat bantu meningkatkan mutu hidup dan hasil pengobatan.”
Menjelang Hari Diabetes Sedunia 2023, P&G Health melanjutkan upaya kesadaran dengan kampanye #KNOWTHESIGNS yang inovatif. Aalok menambahkan, “Kampanye #KNOWTHESIGNS kami merupakan sebuah langkah perubahan dalam pendekatan menuju kesadaran kesehatan, karena untuk pertama kalinya, kami memanfaatkan Artifical Intelligence (AI) untuk menjadikan gejala - gejala PN dan kekurangan Vitamin B yang tidak terlihat menjadi lebih dapat dirasakan oleh konsumen.
Kami berharap dapat membantu orang untuk memahami kondisi ini dengan memaparkan perjuangan para penderita dan gejala sehari-hari yang ditemukan. Tidak banyak orang yang menyadari bahwa diagnosis dini berperan penting dalam memberikan hasil pengobatan yang lebih baik dan juga memberikan kualitas hidup yang lebih baik, dan perlu diingat bahwa saraf yang rusak dapat diregenerasi jika kerusakan saraf tidak berkembang terlalu jauh.”
Tentang P&G Health:
P&G Health, divisi layanan kesehatan P&G, meningkatkan inovasi yang mengutamakan konsumen agar konsumen dapat hidup secara lebih sehat dan menyenangkan. Portofolio P&G Health meliputi merek-merek terkemuka untuk sistem Pernapasan, Vicks dan Nasivin; Ibu Hamil, Femibion dan Clearblue; Kesehatan Mulut, Crest dan Oral-B; Vitamin dan Mineral, Bion3, Seven Seas, Evion, dan Sangobion; Sistem Pencernaan, Metamucil, Prilosec OTC, Pepto Bismol, dan Align; Sistem Saraf, Neurobion; serta Pereda Nyeri, Dolo-Neurobion.
Tentang Procter & Gamble:
P&G melayani berbagai konsumen di seluruh dunia dengan salah satu portofolio produk terbaik yang terdiri atas merek-merek tepercaya, bermutu, dan menjadi pemimpin pasar, yakni Always, Ambi Pur, Ariel, Bounty, Charmin, Crest, Dawn, Downy, Fairy, Febreze, Gain, Gillette, Head & Shoulders, Lenor, Olay, Oral-B, Pampers, Pantene, SK-II, Tide, Vicks, and Whisper. Komunitas P&G beroperasi di sekitar 70 negara di seluruh dunia.
Baca Juga: P&G Indonesia Bagi Rekomendasi Dukung Kesehatan Mental
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News