Perluas Distribusi, Bahana TCW Gandeng Standard Chartered Pasarkan Reksa Dana Syariah
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) secara resmi menunjuk Standard Chartered Indonesia sebagai salah satu Agen Penjual untuk memperluas distribusi produk terbarunya, yaitu reksa dana Bahana Global Healthcare Sharia USD Equity. Reksa dana syariah ini memiliki fokus investasi di saham-saham perusahaan industri kesehatan global.
Presiden Direktur Bahana TCW, Rukmi Proborini menyampaikan, di tengah kondisi perekonomian global yang sedang tertekan fase stagflasi, atau minim pertumbuhan ekonomi di tengah tingginya inflasi, sektor kesehatan termasuk sektor yang resilien terhadap badai tersebut karena termasuk industri yang defensif dan esensial, sehingga berinvestasi pada perusahaan healthcare adalah salah satu alternatif yang menarik sesuai dengan kondisi makro ekonomi saat ini.
Sementara kemitraan kami bersama dengan Franklin Templeton dan Standard Chartered Bank adalah untuk memperluas jalur distribusi reksa dana Bahana Global Healthcare Sharia USD Equity yang merupakan Reksa Dana Syariah Saham Luar Negeri pertama di Indonesia yang fokus di industri kesehatan Global.
Head of Wealth Management Standard Chartered Indonesia, Meru Arumdalu menjelaskan, “Belum lama ini, Standard Chartered Bank baru saja mengeluarkan Global Market Outlook untuk periode semester kedua tahun 2022, yang membahas langkah kehati-hatian yang harus diterapkan bank-bank sentral di seluruh dunia untuk menjaga inflasi serta menghindari terjadinya resesi perekonomian.
Kami memperkirakan bahwa inflasi akan mereda hanya secara bertahap, dan menyebabkan The Fed mempertahankan sikap agresifnya. Menyikapi kondisi ini, sejumlah industri dinilai sebagai defensive sector atau saham defensif, seperti industri healthcare, energy dan financials di Amerika dan Eropa. Melalui penambahan reksa dana Bahana Global Healthcare Sharia USD Equity pada pilihan produk investasi Standard Chartered Bank, kami berharap dapat semakin memberikan alternatif bagi nasabah kami untuk mencapai tujuan keuangannya.”
Mengacu pada data yang disajikan Forbes Advisor, sektor Kesehatan di Amerika Serikat (AS) menjadi sektor yang paling potensial untuk jangka menengah maupun panjang. Terlihat dari tingkat pengeluaran kesehatan masyarakat di Amerika Serikat menyumbang hampir 18% dari produk domestik bruto (PDB) AS pada akhir 2019, dan diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai US$6 triliun per tahun atau setara 19,7% dari PDB AS pada tahun 2028.
Proyeksi positif sektor kesehatan juga dipicu oleh meningkatnya kesadaran masyarakat global akan pentingnya kesehatan paska pandemi. Terlebih pertumbuhan di sektor kesehatan juga akan didorong oleh pelibatan teknologi, tren populasi yang semakin menua dan meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan untuk penyakit tidak menular dan kondisi kronis lainnya.
Komposisi portofolio reksa dana ini adalah lebih dari 50% ditempatkan pada sektor unggulan di pasar Amerika Serikat dan sisanya diinvestasikan di sejumlah negara ekonomi utama dunia, antara lain Jepang, Perancis, Jerman, Inggris dan Australia. Produk Reksa dana syariah ini dapat dibeli dengan minimum pembelian mulai dari US$ 10.000.
Berkolaborasi dengan Franklin Templeton yang memiliki pengalaman serta kapabilitas global dalam rancangan strateginya, produk ini menerapkan prinsip syariah dan mengintegrasikan ESG dalam pengelolaan portofolio produk. Perkembangan situasi menuju endemi saat ini didukung perkembangan teknologi yang akan mendorong pembuatan obat yang lebih efektif, pengoperasian data pasien yang kian efisien, layanan kesehatan yang semakin canggih, kemampuan para tenaga ahli yang semakin andal, serta pengalaman pasien yang semakin dimudahkan.
Kemajuan yang diprediksi akan terus berkembang tersebut akan berdampak pada permintaan yang semakin beragam, sehingga membuat industri kesehatan menjadi salah satu industri yang menjanjikan bagi para investor.
Head of Retail Sales, Southeast Asia, Franklin Templeton Clement Lee, mengatakan, Franklin Templeton senang dapat bekerja sama dengan Bahana TCW untuk mendukung kemampuan investasi baru yang menarik bagi investor Syariah Indonesia. “Kami melihat peluang besar dalam industri kesehatan global seiring meningkatnya kemajuan teknologi yang semakin cepat dan tren demografis jangka panjang. Dengan latar belakang ketidakpastian makroekonomi global dalam jangka pendek ini, sektor kesehatan tetap menjadi sektor yang menguntungkan dan menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat dan paling defensif."
“Produk ini melengkapi alternatif investasi bagi masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan pengelolaan dananya. Bahana TCW telah berpengalaman lebih dari 25 tahun sebagai pengelola investasi yang diversifikasi portofolio investasinya mulai dari produk reksa dana dan kontrak pengelolaan dana bilateral hingga investasi alternatif lainnya.
Setiap produk investasi dirancang guna memenuhi kebutuhan investasi masyarakat Indonesia. Selain itu, pengembangan dan distribusi produk investasi dilakukan dengan pola kemitraan strategis bersama institusi keuangan terkemuka dunia,” tutup Rukmi.
Tentang Standard Chartered
Kami adalah grup perbankan internasional terdepan dengan kehadiran di 59 negara paling dinamis di dunia, dengan melayani klien-klien di 83 negara lainnya. Kami memiliki tujuan untuk mendorong perdagangan dan kemakmuran melalui keberagaman unik kami. Warisan dan nilai-nilai kami tercermin di janji brand kami, yaitu here for good.
Standard Chartered PLC tercatat di Bursa Efek London dan Hongkong.
Untuk cerita-cerita dan pandangan dari para ahli, silakan kunjungi Insights di sc.com. Ikuti Standard Chartered di Twitter, LinkedIn dan Facebook.
Standard Chartered Bank Indonesia adalah Lembaga Perbankan yang telah memiliki izin usaha, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sekilas PT Bahana TCW Investment Management
Selama lebih dari 25 tahun, PT Bahana TCW Investment Management berhasil melalui berbagai krisis ekonomi, baik domestik maupun global. Pengalaman dalam menghadapi krisis inilah yang membentuk PT Bahana TCW Investment Management menjadi perusahaan pengelola investasi yang tetap berdiri kokoh dan dipercaya masyarakat.
PT Bahana TCW Investment Management merupakan anak perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Indonesia Financial Group (IFG) dan Perusahaan Manajer Investasi Global dari Los Angeles, Amerika Serikat, Trust Company of the West (TCW).
PT Bahana TCW Investment Management masuk ke peringkat dua besar industri Reksa Dana terbaik di Tanah Air dengan total aset yang dikelola mencapai Rp 47,75 triliun per Mei 2022. Pada tahun 2022, Bahana TCW Kembali memperoleh predikat “Best Asset & Fund Manager in Indonesia” selama 8 tahun berturut-turut dalam ajang internasional Alpha Southeast Asia Awards sejak 2015 hingga 2022. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang tinggi hingga saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News