August
09
2023
     15:49

Peran Orang Tua dalam Antisipasi Kejahatan Digital bagi Anak Disabilitas

Peran Orang Tua dalam Antisipasi Kejahatan Digital bagi Anak Disabilitas
ILUSTRASI. Literasi Digital Inklusi untuk Disabilitas di Aula SLB Negeri 1 Makassar, Sulawesi Selatan (6/8).

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Perkembangan teknologi digital tak luput dengan kehadiran kejahatan digital di dalamnya, ini menjadi sebuah tantangan bagi anak-anak khususnya disabilitas intelektual. Oleh karena itu, diperlukan peran penting dari orang tua dalam mengawasi dan mendampingi anak-anak mereka dalam mengeksplor dunia digital.

“Tugas kita sebagai orang tua dan caregiver di sini tidak hanya mengenalkan ruang digital kepada anak kita, tetapi juga bisa mengeluarkan ide-ide kreatif lewat teknologi agar mereka bisa menggunakan teknologi digital dengan positif dan dapat terhindar dari kejahatan digital,” ujar Kepala Sekolah SLB 1 Negeri Makassar, Andi Hamjan dalam sambutannya pada acara Literasi Digital Inklusi untuk Disabilitas di Aula SLB Negeri 1 Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (06/08/2023).

Andi menjelaskan bahwa tanpa pendampingan yang ketat dari orang tua tentang bagaimana mengakses informasi yang ada di ruang digital, anak-anak disabilitas tidak akan mengerti sisi positif dan negatif dari teknologi digital.

Dalam kesempatan yang sama, Rizky Ardi Nugroho selaku Co-Founder Paebrik Soeara Rakjat dalam pemaparan materinya tentang “Literasi Digital yang Inklusif dan Ramah Disabilitas” menyampaikan bahwa orang tua harus mengantisipasi tindak kejahatan digital yang berpotensi menyerang anak-anak disabilitas dalam penggunaan teknologi digital.

Ini tentang bagaimana kita melindungi aset-aset digital kita, bagaimana sih anak-anak kita bisa meningkatkan keamanan digital mereka,” ujarnya.

Untuk bisa meningkatkan keamanan digital tersebut, Rizky menyarankan kepada para orang tua dari anak-anak disabilitas untuk bisa mengamankan perangkat dan identitas digital, mewaspadai modus penipuan digital, dan memahami rekam jejak digital mereka.

Ananda Zhafira, Psikolog dari Bermakna Psychological Center menjelaskan ada beberapa hal yang menjadi resiko bagi anak-anak disabilitas saat berada di ruang digital. Ia menyebutkan orang tua harus meningkatkan kesadaran diri maupun anaknya untuk bisa menghindari resiko dari dampak negatif dalam privasi data pribadi di dunia digital.

“Jadi ajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga keamanan dan privasi digital, kita juga bisa mengawasi secara terus-menerus dan mendampingi anak saat sedang menggunakan teknologi digital,” ujarnya saat mengakhiri sesi materi.

Kegiatan Literasi Digital Inklusi Disabilitas di Makassar merupakan salah satu rangkaian kegiatan Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2023. Acara dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari orang tua atau keluarga dan siswa-siswi SLB Negeri 1 Makassar.

Kegiatan itu sendiri bertujuan untuk melatih para disabilitas, keluarga dan pendamping menjadi cakap digital, memfasilitasi para disabilitas dan sistem pendukung untuk menjangkau layanan publik yang tersedia secara digital, membantu disabilitas dan sistem pendukungnya mengakses teknologi melalui perangkat yang dimiliki, memperoleh rekomendasi untuk pengembangan program cakap digital yang ramah disabilitas, dan mewujudkan 4 pilar literasi digital yang mencakup etika digital, budaya digital, keterampilan digital, dan keamanan digital.

Baca Juga: Peningkatan Kompetensi guna Pemberdayaan Disabilitas ke Inklusivitas di Ruang Digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved