Pengembangan Industri Baterai EV Wujudkan Realisasi Dana Investor&Serap Tenaga Kerja
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - Pengembangan industri baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia menjadi salah satu prioritas Pemerintah yang diupayakan dengan mendorong hilirisasi material-material antara lain nikel, bauksit, tembaga. Melalui Proyek Strategis Nasional, Pemerintah mendukung pengembangan investasi industri baterai EV, khususnya untuk Kawasan Industri Terintegrasi Material Baterai Lithium IPIP.
Pembangunan ini telah menarik perhatian para investor global untuk berinvestasi di Indonesia. Salah satu investor dalam industri tersebut, Huayou Cobalt Co., Ltd, berkesempatan bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian pada hari Rabu (14/06). Selama lima tahun ini, investasi dari Huayou Cobalt Co., Ltd telah digelontorkan sebesar USD$21,5 M atau sekitar Rp320,9 T untuk 9 proyek yang menyerap 52.000 tenaga kerja.
Pada pertemuan tersebut Menko Airlangga mengapresiasi realisasi investasi tersebut dan komitmen Huayou Cobalt Co., Ltd yang akan meningkatkan investasinya lima tahun ke depan dengan menjalankan green energy pada proses industri sebagai sumber energi. Menko Airlangga juga menyampaikan apresiasi kepada CEO Huayou Cobalt Co., Ltd Chen Xuhua atas teknologi yang akan diterapkan di Indonesia oleh perusahaan tersebut karena menggunakan teknologi yang lebih maju dibandingkan dengan teknologi yang ada di China saat ini.
Secara khusus Menko Airlangga juga berpesan kepada perusahaan tersebut agar pembangunan hilirisasi foil tembaga untuk lapisan baterai lithium dipercepat. Menanggapi hal tersebut, Huayou Cobalt Co., Ltd meminta dukungan Menko Airlangga untuk pengembangan kawasan industri dan pembangunan hydropower dalam rangka mewujudkan hilirisasi yang ramah lingkungan.
Baca Juga: Kebutuhan Nikel untuk Baterai Kendaraan Listrik Capai 59.000 Ton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News