November
05
2024
     19:09

Pemanfaatan AI Jadi Solusi Tantangan Industri Manufaktur

Pemanfaatan AI Jadi Solusi Tantangan Industri Manufaktur
ILUSTRASI. Seminar ?Transforming the Future of Manufacturing Through AI and Hybrid Cloud? yang telah berlangsung di Surabaya pada Selasa (29/10). Acara ini diselenggarakan oleh Kitatama bersama Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) serta Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Timur (APINDO Jatim) dan disponsori oleh IBM.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Seiring dengan kemajuan teknologi, tantangan industri manufaktur kian kompleks. Adaptasi dengan teknologi menjadi sebuah keharusan, khususnya dengan Artificial Intelligence (AI) yang dapat mempermudah kinerja dan menghemat waktu kita.

Teknologi AI dapat membuat industri manufaktur Indonesia meningkatkan daya saing secara signifikan. Pasalnya, AI dapat dimanfaatkan di setiap proses bisnis, mulai dari meningkatkan layanan pelanggan, memudahkan pekerjaan karyawan, sampai membantu pengelolaan aset yang optimal.

Hal inilah yang dapat disimpulkan dari seminar “Transforming the Future of Manufacturing Through AI and Hybrid Cloud” yang telah berlangsung di Surabaya pada Selasa (29/10). Acara ini diselenggarakan oleh Kitatama bersama Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) serta Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Timur (APINDO Jatim) dan disponsori oleh IBM

Di hadapan IT professional dari puluhan perusahaan manufaktur Jawa Timur, Andi Fardiansyah selaku Country Technology Leader, IBM Indonesia mengungkapkan komitmen IBM dalam mendukung pelaku industri manufaktur di Indonesia.

“IBM siap membantu perusahaan manufaktur Indonesia meningkatkan produktivitas dan proses produksi melalui teknologi yang tepat,” ungkap Andi.

Pendekatan praktis yang dimiliki IBM, dijelaskan Andi akan membantu dalam mencapai hal tersebut. Hal yang paling mendasar adalah memastikan implementasi teknologi memberikan quick win atau manfaat yang langsung dirasakan. Secara bersamaan, seluruh solusi tersebut juga menjadi bagian dari proses transformasi digital yang menyeluruh.

“Dengan begitu, perusahaan Indonesia bisa menjadi yang terdepan di tengah perubahan bisnis yang begitu cepat,” tambah Andi.

Utami Prasetyawati, selaku Wakil Ketua Umum APINDO Jatim turut meyakini hal tersebut. Digitalisasi akan menjadi bagian penting dari pertumbuhan pelaku industri manufaktur, tidak hanya di Jawa Timur tetapi juga di Indonesia. Utami merujuk pada kesuksesan China yang berhasil menjadi negara industri berkat kemampuan menarik investasi asing dan melakukan transfer teknologi.

“Ini satu hal yang juga bisa kita lakukan untuk memajukan industri manufaktur di Jawa Timur dan juga Indonesia,” ungkap Utami.

Sementara itu, Mohammad Noor Al Azam selaku Anggota Dewan Pembina APJII Jawa Timur menyebut pihaknya siap mendukung pelaku industri Jawa Timur untuk melakukan digitalisasi.

“Kami berkomitmen untuk mendukung infrastruktur jaringan di Jawa Timur, sehingga pelaku industri, termasuk industri manufaktur, mendapatkan kecepatan dan layanan yang maksimal,” ungkap Noor Al Azam.

Implementasi AI Guna Meningkatkan Industri Manufaktur

Untuk menunjukkan manfaat AI, IBM Indonesia mendemonstrasikan beberapa contoh implementasi yang telah dilakukan bagi industri manufaktur. Salah satunya IBM Visual Inspector, solusi AI berbasis computer vision yang diimplementasikan di sebuah perusahaan otomotif. Solusi ini berfungsi mendeteksi produk yang tidak memenuhi standar berdasarkan citra yang ditangkap kamera.

Kehadiran IBM Visual Inspector membawa dampak yang sangat positif, khususnya dalam menemukan masalah. Sekitar 250 produk di bawah standar dapat ditemukan setiap harinya. Berbekal temuan tersebut, perusahaan bisa langsung meneliti sumber masalah sehingga proses produksi tidak terganggu. Solusi ini mencegah beredarnya produk cacat di pasaran, sekaligus menurunkan risiko recall maupun rusaknya reputasi perusahaan.

Kemunculan Generative AI yang fenomenal itu juga dapat dimanfaatkan perusahaan manufaktur. Salah satunya untuk mengotomatisasi pengelolaan order. Dalam demonya, IBM menunjukkan chatbot yang memiliki kemampuan untuk memahami pemesanan dari pelanggan yang menggunakan bahasa sehari-hari. Generative AI juga dapat digunakan pengambil keputusan di perusahaan untuk “berdiskusi” dan mendapatkan temuan menarik dari berbagai data perusahaan.

Untuk membantu implementasi AI yang tepat, IBM Indonesia juga melibatkan mitra kerja berpengalaman seperti Sinergi Wahana Gemilang (SWG) dan Synnex Metrodata Indonesia.

“Kami memiliki demo station bagi perusahaan yang ingin mencoba implementasi solusi tertentu, termasuk AI,“ ungkap Christina Sutedja selaku Sales Manager for Geo Expansion SWG. Sementara Jimmy Luciano selaku Channel Sales Manager - East Java, Bali, Nusa Tenggara, SMI, menyebut SMI memiliki tim berpengalaman dalam membantu perusahaan Indonesia dalam memilih use case implementasi AI yang tepat.

Di acara tersebut turut hadir Algobash, startup yang menyediakan platform perekrutan karyawan berbasis AI. Solusi Algobash tersebut menggunakan IBM watsonx, platform LLM milik IBM dalam menilai kemampuan calon karyawan.

“Dengan IBM watsonx, kami dapat dengan mudah mengintegrasikan Gen AI ke dalam solusi kami sehingga dapat berinovasi dan menawarkan produk baru kepada para pelanggan,” ungkap Elfino Sitompul, selaku Chief Technology Officer Algobash.

Baca Juga: Menuju Kedaulatan Digital, APJII Tingkatkan Efisiensi Pertukaran Trafik Internet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved