October
11
2024
     12:33

Menhub Apresiasi Evaluasi & Masukan dari Akademisi untuk Kemajuan Sektor Transportasi

Menhub Apresiasi Evaluasi & Masukan dari Akademisi untuk Kemajuan Sektor Transportasi
ILUSTRASI. Menhub Budi Karya Sumadi saat membuka seminar bertajuk 'Sistem Transportasi Darat Indonesia Terintegrasi, Cerdas & Berkelanjutan' yang diselenggarakan oleh Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI), di Kampus UI Depok, Kamis (10/10).

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi adanya evaluasi dan masukan dari para akademisi. Dengan evaluasi dan masukan ini, Menhub berharap akan mendorong kemajuan sektor transportasi. Hal tersebut disampaikan Menhub saat membuka seminar bertajuk "Sistem Transportasi Darat Indonesia Terintegrasi, Cerdas, dan Berkelanjutan" yang diselenggarakan oleh Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI), di Kampus UI Depok, Kamis (10/10).

"Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para akademisi yang bersedia memberikan masukan dan pembelajaran bagi kami. Insya Allah ini akan menghasilkan sesuatu yang baik dan mendorong kita membuat inisiatif strategis di sektor transportasi melalui kebijakan, insentif, dan infastruktur," papar Menhub.

Menhub mengatakan kerjasama pentahelix yang melibatkan berbagai unsur, meliputi akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah, dan media harus terus didorong untuk menciptakan sektor transportasi yang lebih andal, khususnya di sektor transportasi darat.

Sebagai informasi, dari 2015-2024, sebanyak 157 infrastruktur transportasi darat telah dibangun, diantaranya pembangunan 6 terminal tipe A, 44 pelabuhan penyeberangan modern, dan 12 pelabuhan baru. Kemudian rehabilitasi/revitalisasi 53 terminal tipe A, rehabilitasi 54 pelabuhan penyeberangan, serta pengembangan sistem angkutan massal di 6 kota metropolitan.

Menhub menyebut, tantangan transportasi nasional, khususnya transportasi darat ke depan akan semakin kompleks. Di wilayah perkotaan, keterbatasan transportasi massal telah menghambat pertumbuhan ekonomi.

“Di Jakarta, misalnya, kerugian ekonomi akibat kemacetan mencapai Rp 65 triliun per tahun. Untuk itu, Kemenhub terus mendorong pembangunan transportasi massal untuk mengurangi tingkat kemacetan di kota-kota besar,” kata Menhub.

Di samping itu, Kemenhub juga konsisten menjalankan arahan Presiden dalam pembangunan infrastruktur transportasi untuk menghubungkan kawasan tertinggal, terluar, terpencil, dan perbatasan (3TP), destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), kawasan industri (KI), dan kawasan ekonomi khusus (KEK).

Rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro mengatakan, transportasi darat bukan hanya sekedar menghubungkan wilayah, namun sebagai pondasi dalam pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, akademisi memegang peranan penting dalam kajian-kajian strategis untuk mendukung sektor transportasi. Menurutnya UI sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi terbaik di negeri ini, berkewajiban berkontribusi bagi pembangunan bangsa.

“Dalam bidang ini kami berusaha memberikan rekomendasi yang konstruktif bagi Kemenhub, memastikan bahwa pembangunan transportasi berlandaskan pada kesejahteraan masyarakat, kelestarian lingkungan dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global," ujar Ari.

Turut hadir dalam kegiatan ini Menteri PPN Bappenas RI 2016-2019, Prof. Bambang Brodjonegoro, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Risyapudin Nursin, akademisi University of Tokyo, Jepang, Assoc. Prof. Dr. Dinesh Manandhar, serta Guru Besar Universitas Indonesia, Prof. Ir. Gunawan Tjahjono dan Prof. Dr. Ir. Sutanto Soehodho.

Baca Juga: Kemenhub Raih Penghargaan Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan Tahun 2024

Selanjutnya: Gratis Keliling Kota Palu, Cek Rute & Jadwal BRT Trans Palu

Menarik Dibaca: 10 Minuman Terbaik untuk Menurunkan Gula Darah dengan Cepat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tag

Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved