Luhut Mengecek 4.000 Tanaman Herbal di Proyek Strategis Nasional TSTH2 Sumatra Utara
Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengecek langsung kualitas 4.000 tanaman herbal di Proyek Strategis Nasional (PSN) Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2).
Pada kesempatan yang sama, kunjungan Luhut ke TSTH2 yang berlokasi di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara itu dilakukan dalam rangka memastikan ribuan benih tanaman herbal yang akan ditanam.
“Kehadiran TSTH2 diharapkan dapat menjadi pusat penelitian dan pengembangan tanaman herbal dan hortikultura yang unggul. Dengan dukungan karantina, kita dapat memastikan bahwa benih-benih yang ditanam di sini memiliki kualitas terbaik,” kata Luhut dalam keterangan resmi, Sabtu (14/9)
Luhut berharap, dengan pengawasan yang dilakukan oleh Badan Karantina Indonesia, kondisi tanaman herbal di kawasan tersebut dapat senantiasa sehat dan bebas dari hama serta penyakit yang dapat merugikan pertanian.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Indonesia (Kabarantin) Sahat M. Panggaeban menegaskan pentingnya peran karantina dalam menjaga kualitas benih tanaman herbal.
Dia memastikan pihaknya berkomitmen untuk melakukan proses karantina ketat pada setiap tumbuhan dan benih yang ada di kawasan PSN tersebut. Hal itu dilakukan untuk menjamin bahwa benih-benih tanaman herbal ter bebas dari hama dan penyakit.
Dalam implementasinya, proses pengecekan kualitas tanaman di PSN TSTH2 juga dilakukan menggunakan teknologi untuk mengurangi kelalaian karantina. Di mana, Barantin melengkapi benih tanaman herbal yang masuk ke TSTH2 dengan QR code.
QR code ini berisikan informasi lengkap mengenai data karantina, termasuk asal-usul benih, proses karantina yang telah dilalui, serta status kesehatan benih.
"Dengan adanya QR code ini, diharapkan dapat memudahkan pemantauan dan memastikan transparansi dalam proses pengembangan tanaman herbal di TSTH2," jelas Sahat.
Adapun, hingga 26 Agustus 2024, lebih dari 4.000 bibit tanaman herbal dikirim dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Bibit-bibit ini telah melalui pemeriksaan ketat oleh petugas karantina untuk memastikan bahwa mereka bebas dari hama dan penyakit.
Setelah pemeriksaan, bibit-bibit tersebut dikirim ke Bandara Internasional Sisingamangaraja XII, Silangit, Tapanuli Utara, sebelum didistribusikan ke TSTH2 di Kecamatan Pollung.
Selanjutnya: Terpilih Lewat Munaslub, Anindya Bakrie: Tidak Ada Dua Kadin
Menarik Dibaca: Dukung Kesadaran Maritim Lewat Edukasi kepada Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News