Layanan MADINA Bank Muamalat Tumbuh Dua Digit, Kinerja Moncer
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatat kinerja yang solid untuk layanan Cash Management System (CMS) yang bernama Muamalat Digital Integrated Access (MADINA). Hingga September 2024, jumlah pengguna, volume, maupun frekuensi transaksi MADINA rata-rata berhasil tumbuh dua digit dibanding tahun sebelumnya.
SEVP Enterprise Banking Bank Muamalat Irvan Yulian Noor mengatakan, pengguna MADINA bertambah sebanyak 2.287 atau meningkat 24% secara year on year (yoy) menjadi 11.779 pengguna per akhir September 2024. Peningkatan tersebut sejalan dengan frekuensi transaksi MADINA yang naik 26% (yoy) menjadi lebih dari 1,2 juta transaksi. Demikian pula dengan volume transaksi MADINA yang tumbuh 11% (yoy) dari Rp35,7 triliun menjadi Rp39,7 triliun.
Selain itu, layanan Virtual Account (VA) yang terintegrasi dengan MADINA juga turut meningkat. Frekuensi transaksi VA Bank Muamalat naik 15% (yoy) menjadi lebih dari 3 juta transaksi. Adapun volume transaksi VA tumbuh 20% (yoy) menjadi hampir Rp5 triliun.
“Alhamdulillah, kami bersyukur pertumbuhan layanan MADINA pada September 2024 rata-rata mencapai dua digit. Capaian positif ini membuktikan bahwa upaya kami yang gencar menjalin kerja sama dengan berbagai institusi dan implementasi sejumlah strategi selama ini sudah on the right track, sehingga mampu mendongkrak utilisasi layanan MADINA Bank Muamalat,” ujar Irvan.
Irvan menambahkan, penerapan sejumlah program yang konsisten menjadi alasan Bank Muamalat bisa menuai pertumbuhan layanan MADINA hampir setiap tahunnya. Misal, untuk meningkatkan utilisasi MADINA, Bank Muamalat melaksanakan MADINA Activation Program (MAP) dimana nasabah diberikan benefit bebas biaya transaksi hingga 50 kali/bulan selama 4 bulan berturut-turut.
Bank Muamalat juga menggelar MADINA Class Training (MCT) secara rutin setiap minggu via online, yaitu pelatihan yang ditujukan bagi nasabah baru maupun eksisting agar segera mengaktifkan layanan MADINA dan menjadikan Bank Muamalat sebagai bank operasional mereka. Selain itu, bank pertama murni syariah ini juga melaksanakan MADINA Transactional Competition (MTC) dan Virtual account Intensity Program (VIP).
Adapun kemitraan yang baik antara Bank Muamalat dengan sejumlah institusi terbukti efektif dan berdampak positif terhadap performa MADINA. Bank Muamalat memfokuskan penetrasinya pada sektor pendidikan, komunitas dan ekosistem muslim, rumah sakit, lembaga pemerintah, hingga lembaga keuangan syariah seperti Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Cara mudah mengakses layanan MADINA
MADINA merupakan layanan internet banking untuk nasabah korporasi yang memungkinkan nasabah untuk memonitor maupun melakukan transaksi perbankan non tunai atas seluruh rekening yang berada di Bank Muamalat secara realtime. MADINA menawarkan fleksibilitas kepada nasabah melalui opsi layanan MADINA Advanced dan MADINA Basic dimana fiturnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan administrasi dan transaksi nasabah.
Untuk menggunakan layanan MADINA, nasabah korporasi dapat mengakses website MADINA menggunakan browser kapan saja dan dimana saja sepanjang terkoneksi dengan internet sehingga transaksi bisnis akan menjadi lebih mudah dan fleksibel bagi nasabah.
Tentang PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merupakan pionir perbankan syariah di Indonesia, didirikan pada
1 November 1991 yang digagas oleh MUI, ICMI, serta beberapa pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah Indonesia.
Sejak beroperasi pada 1 Mei 1992, perseroan terus berinovasi dengan menghasilkan program dan layanan unggulan. Kartu Shar-E Gold Debit Bank Muamalat menjadi kartu chip bank syariah pertama di Indonesia yang dapat digunakan untuk bertransaksi bebas biaya, pada jutaan merchant di seluruh dunia. Bank Muamalat juga meluncurkan kampanye #AyoHijrah yang mengajak masyarakat hidup berkah dengan menggunakan layanan keuangan yang sesuai dengan syariat.
Per 15 dan 16 November 2021, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) resmi menjadi Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank Muamalat setelah menerima hibah saham dari Islamic Development Bank (IsDB) dan SEDCO Group. Dengan demikian, total kepemilikan saham BPKH di Bank Muamalat menjadi 82,66%. Selain BPKH, saham Bank Muamalat juga dimiliki oleh IsDB sebesar 2,04% dan pemegang saham lainnya dengan porsi sebesar 15,30%.
Baca Juga: Transaksi Cash Management System Bank Muamalat Tumbuh 11% per September 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News