Kementerian Kesehatan Dorong Peningkatan Desa Siaga TB di Banten
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - Wakil Menteri Kesehatan RI melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Banten sebagai wujud nyata komitmen pemerintah dalam upaya eliminasi Tuberkulosis (TB) pada tahun 2030. Kunjungan ini mencakup Desa Tembong, Posyandu Kenanga, Puskesmas Carita, RSUD Banten, dan Poltekkes Kemenkes Banten.
Berdasarkan laporan Global TB Report 2024, Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia dengan estimasi 1.090.000 kasus TB baru setiap tahun dan 125.000 kematian akibat TB. Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah pengembangan Desa Siaga TB, seperti di Desa Tembong, yang berperan menciptakan masyarakat peduli, tanggap, dan mandiri dalam penanganan TB.
Desa Tembong Desa Bebas TB dengan Inovasi Lokal
Desa Tembong di Kecamatan Carita berhasil menjadi Desa Bebas TB berkat inovasi dan kolaborasi lintas sektor. Program unggulan seperti Respati (Remaja Sehat Pejuang Tangguh Berinovasi) dan KAJEDAK (Kader Ngajemput Dahak) terbukti efektif dalam mendeteksi, memantau, dan menuntaskan pengobatan kasus TB.
Melalui program JARING TAS (Kejar Skrining dan Tangani TB Sampai Tuntas), cakupan skrining TB meningkat secara signifikan. Dari tahun 2022 hingga 2024, Desa Tembong mencatatkan peningkatan keberhasilan pengobatan hingga tidak ada pasien yang putus berobat atau gagal pengobatan.
Dalam sambutannya, Wamenkes menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor. “Kita membutuhkan dukungan dari semua pihak, mulai dari kader kesehatan, tokoh masyarakat, hingga pemerintah daerah. Desa Siaga TB seperti Desa Tembong adalah inspirasi nasional untuk menekan angka kasus dan meningkatkan keberhasilan pengobatan TB,” ujar Wamenkes.
Wamenkes juga mengapresiasi inovasi lokal Desa Tembong seperti JARING TAS dan KAJEDAK, yang berhasil meningkatkan cakupan penemuan kasus TB. “Inovasi ini harus terus didukung dan direplikasi di wilayah lain,” tambahnya.
Dengan target eliminasi TB pada tahun 2030, Wamenkes mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama. “Desa Tembong adalah contoh nyata bagaimana pendekatan berbasis masyarakat dapat membawa dampak besar. Model ini perlu diperluas ke desa-desa lain di Indonesia,” tegas Wamenkes.
Kepala Desa Tembong juga menambahkan, “Kesuksesan ini merupakan hasil gotong-royong masyarakat Desa Tembong, didukung penuh oleh inovasi program dan komitmen bersama. Kami berharap ini dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam melawan TB.”
Keberhasilan Inisiatif Desa Tembong
1. Inovasi Skrining Aktif – Melibatkan kader PMO (Pengawas Minum Obat) dalam pemantauan pasien.
2. Sosialisasi Berkelanjutan – Kampanye kesehatan melalui kegiatan komunitas seperti pengajian, sekolah, dan majelis taklim.
3. Pemberdayaan Masyarakat – Menggerakkan tokoh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit TBC melalui kegiatan “wawar” di lingkungan desa.
Baca Juga: Indonesia dan WHO Bangun Kesehatan yang Lebih Baik
Selanjutnya: FF Advance Server 2025, Kapan Dibuka? Cek Jadwal Terbaru & Link Registrasi yang Resmi
Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini 20-23 Januari 2025, Alpukat 1 Kg Cuma Jadi Rp 23.900
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News