October
17
2024
     21:36

Kadin Indonesia Luncurkan Indonesia Cybersecurity Industry Report & ADIKSI

Kadin Indonesia Luncurkan Indonesia Cybersecurity Industry Report & ADIKSI
ILUSTRASI. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia hari ini meluncurkan dua inisiatif strategis untuk memperkuat keamanan siber nasional dari ancaman yang terus berkembang. Kadin Indonesia Bidang Komunikasi dan Informatika memperkenalkan 'Indonesia Cybersecurity Industry Report,' berisi analisis kondisi siber terkini dan rekomendasi strategis untuk masa depan.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia hari ini meluncurkan dua inisiatif strategis untuk memperkuat keamanan siber nasional dari ancaman yang terus berkembang. Kadin Indonesia Bidang Komunikasi dan Informatika memperkenalkan "Indonesia Cybersecurity Industry Report," berisi analisis kondisi siber terkini dan rekomendasi strategis untuk masa depan. Salah satu rekomendasi penting adalah pembentukan Asosiasi Digitalisasi dan Keamanan Siber Indonesia (ADIKSI).

(Kadin) Indonesia, Firlie Ganinduto, mengatakan transformasi digital telah menciptakan peluang sekaligus kerentanan di berbagai industri, seperti jasa keuangan, infrastruktur kritis (energi, gas, dan air), kesehatan, dan manufaktur. Ketergantungan terhadap sistem digital telah menyebabkan berbagai institusi di Indonesia terpapar pada ancaman siber yang meningkat, dengan biaya kejahatan siber yang semakin meningkat setiap tahunnya. Data The Institute of Internal Auditors (IIA) mencatat kerugian akibat serangan siber di dunia pada 2023 mencapai USD 8 triliun.

“Sebagai perwakilan dunia usaha nasional, kami melihat kebutuhan yang tinggi untuk memastikan keamanan siber tidak mengganggu business process. Maka inisiatif hari ini penting untuk memperkuat keamanan siber nasional demi melindungi berbagai industri,” kata Firlie Ganinduto.

Dia menambahkan, perlindungan aset bisnis, serta berbagai jaringan penting dari ancaman siber kian menjadi prioritas utama bagi Indonesia. Pertahanan siber harus diperkuat untuk menjamin keamanan dan keberlangsungan infrastruktur vital negara, bisnis, dan masyarakat.

“Dengan jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai lebih dari 221 juta orang per tahun 2024, risiko dan eksposur terhadap serangan siber juga meningkat, dan kita perlu menyiapkan strategi pertahanan yang kuat. Kadin Indonesia menekankan perlunya peningkatan kapabilitas nasional dalam menanggapi insiden siber yang setiap tahun angkanya semakin mengkhawatirkan,” tambah Firlie Ganinduto.

Untuk menghadapi tantangan keamanan siber, Kadin Indonesia mengembangkan “Indonesia Cybersecurity Industry Report”. Laporan ini menyajikan analisis kondisi keamanan siber dan rekomendasi strategis untuk memperkuat pertahanan siber nasional di masa depan.

Laporan ini dimulai dengan mengkaji lanskap industri, mengidentifikasi tantangan dan peluang spesifik sektor dalam melindungi infrastruktur kritis, dan menyimpulkan bahwa dampak finansial dan operasional dari serangan siber akan terus meningkat tanpa perbaikan berkelanjutan.

“Dalam analisis mendalam terhadap sektor-sektor kunci, report ini menilai permukaan serangan dari berbagai industri, mengungkap kerentanan dan menekankan perlunya pembaruan keamanan yang tepat waktu dan pemantauan berkelanjutan,” tutur Firlie Ganinduto.

Salah satu rekomendasi penting laporan ini adalah pembentukan ADIKSI sebagai bagian dari strategi untuk memobilisasi peran sektor swasta dalam keamanan siber. ADIKSI akan menjadi wadah kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah dalam upaya memperkuat perlindungan infrastruktur digital nasional.

Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Slamet Aji Pamungkas, mengatakan pada 2023 terdapat lebih dari 403,9 juta anomali trafik yang mengindikasikan adanya serangan siber di Indonesia. Sementara dari Januari hingga Mei 2024, terdapat 74 juta anomali trafik, dan lebih dari 44 juta merupakan aktivitas malware.

Menurut Slamet Aji Pamungkas, keberadaan ADIKSI sebagai pusat kolaborasi strategis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan sangat penting untuk mendukung ekosistem keamanan digital yang lebih tangguh di Indonesia.

“BSSN mengapresiasi inisiatif Kadin Indonesia dalam membuat report dan membentuk ADIKSI. Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk memperkuat ekosistem keamanan siber kita. ADIKSI diharapkan menjadi platform penting untuk berbagi pengetahuan, memperkuat koordinasi antara sektor industri dan pemerintah, serta meningkatkan respons terhadap ancaman siber yang semakin canggih,” tutup Slamet Aji Pamungkas.

Tentang Kadin Indonesia

Berdiri pada tahun 1968 dan ditetapkan berdasarkan hukum pada 1987, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia merupakan organisasi payung bagi seluruh kamar dagang dan serikat bisnis Indonesia, termasuk kamar dagang yang berasal dari luar negeri di Indonesia. Kadin Indonesia bertindak selaku suara sektor swasta dan menjalin hubungan erat dengan pejabat pemerintahan.

Misi Kadin Indonesia adalah untuk mendukung perkembangan pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara vital, berkelanjutan, dan adil. Jaringan Kadin Indonesia yang mencakup 35 Kadin Provinsi dan 544 cabang distrik mewakili suara seluruh serikat bisnis meliputi semua sektor relevan dari ekonomi Indonesia. Bermitra dengan lembaga pemerintahan kunci, Kadin Indonesia merupakan mitra aktif dalam reformasi bisnis dan ekonomi. Kadin Indonesia adalah titik kontak pertama bagi perusahaan asing dan membuka pintu menuju sektor swasta di Indonesia yang dinamis.

Baca Juga: Menperin Gandeng Kadin Revisi UU Perindustrian&Perumusan Road Map Indonesia Emas 2045

Selanjutnya: Pangkat Letkol Tituler Deddy Corbuzier Digugat ke PN Jakpus

Menarik Dibaca: Daerah Ini Berpotensi Hujan Ringan, Cek Prakiraan Cuaca Besok (18/10) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tag

Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved