December
30
2024
     20:20

Harwan Muldidarmawan: Implementasi ESG sebagai Komitmen Keberlanjutan Jasa Raharja

Harwan Muldidarmawan: Implementasi ESG sebagai Komitmen Keberlanjutan Jasa Raharja
ILUSTRASI. Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Jasa Raharja, HarwanMuldidarmawan, menyampaikan bahwa penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) bukan sekadar formalitas, tetapi landasan penting untuk menjadi agen perubahan.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Jasa Raharja, Harwan Muldidarmawan, menyampaikan bahwa penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) bukan sekadar formalitas, tetapi landasan penting untuk menjadi agen perubahan. “Sebagai bagian dari BUMN, Jasa Raharja diharapkan menjadi contoh bagaimana sebuah perusahaan dapat mendorong pembangunan berkelanjutan di tengah tuntutan publik yang semakin mendesak,” ujarnya di Jakarta.

Komitmen Jasa Raharja terhadap keberlanjutan lingkungan diwujudkan melalui berbagai program berbasis pelestarian. Program penanaman pohon, pengelolaan sampah di kawasan wisata alam, penggunaan kendaraan operasional berbahan bakar listrik hingga upaya pelestarian lingkungan lainnya bukan hanya sekadar program rutin, melainkan mencerminkan keseriusan perusahaan dalam menjaga bumi untuk generasi mendatang.

Tak berhenti di situ, Jasa Raharja juga menggelar Workshop Integrasi ESG dalam Praktik TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan), sebuah langkah penting yang memastikan bahwa setiap program yang dijalankan memiliki dampak nyata, sejalan dengan nilai-nilai inti perusahaan.

Dalam aspek sosial, lanjut Harwan, Jasa Raharja juga terus berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat. Dukungan kepada pelaku UMK, penyediaan saluran air bersih, sahabat disabilitas, hingga pemberian bantuan modal usaha bagi ahli waris korban kecelakaan lalu lintas, adalah contoh konkret dari inisiatif sosial yang telah dilakukan oleh Jasa Raharja.

Di bidang keselamatan lalu lintas, inisiatif seperti pembuatan red spot di titik rawan laka, kegiatan Jasa Raharja Road Safety Innovation (JR-Rovation) menunjukkan kepedulian perusahaan untuk menciptakan budaya berlalu lintas yang lebih aman dan berkeselamatan.

“Menariknya, pelaksanaan program ini bukan lagi sekadar aktivitas CSR yang bersifat filantropi, tetapi bagian dari pendekatan Creating Shared Value (CSV), yang memberikan social impact dan customized sesuai dengan tugas utama perusahaan serta dapat terukur melalui Social Return on Invesment (SROI),” jelas Harwan.

Sebagai bagian dari transformasi tata kelola, Jasa Raharja telah mengintegrasikan pendekatan ESG ke dalam regulasi dan operasionalnya. Hal ini terlihat dari penerapan kebijakan seperti whistleblowing system, pengendalian gratifikasi, serta Sistem 2 Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016 yang tidak hanya memperkuat akuntabilitas tetapi juga memastikan keberlanjutan program perlindungan dasar.

Struktur tata kelola yang adaptif dan berbasis teknologi juga memungkinkan perusahaan untuk lebih proaktif dalam mengelola risiko dan menjaga tata kelola di Jasa Raharja tetap berada di jalur yang tepat untuk mendukung visi keberlanjutan jangka panjang.

Menurut Harwan, dinamika sosial-kemasyarakatan dan kompleksitas regulasi yang terus berkembang tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Perusahaan untuk senantiasa memastikan pemenuhan kepatuhannya.

“Peran kepatuhan dalam implementasi ESG menjadi kunci untuk memastikan Jasa Raharja menjalankan penugasannya. Kepatuhan tidak hanya berfungsi untuk memastikan pelaksanaan tugas sesuai dengan regulasi, tetapi juga memperkuat posisi Jasa Raharja sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap keberlanjutan melalui penerapan prinsip ESG,” tambahnya.

Integrasi Tata Kelola

Dengan mengintegrasikan aspek tata kelola yang baik, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan lingkungan dalam setiap operasionalnya, Jasa Raharja dapat memberikan pelayanan yang optimal, sekaligus mendukung tujuan keberlanjutan nasional.

Sebagai Perusahaan yang melaksanakan amanat undang-undang, Jasa Raharja berupaya menavigasi perubahan tersebut dengan tetap menjaga integritas tata kelola Perusahaan, serta memastikan bahwa setiap kebijakan, program, dan operasionalnya selalu sejalan dengan tujuan pendiriannya,” jelas Harwan.

Jasa Raharja juga menyadari bahwa di era digital ini, memperkuat human capital yang unggul dan mumpuni dalam penerapan teknologi digital adalah kunci keberlanjutan. Investasi dalam pengembangan talenta memastikan kesiapan Perusahaan dalam menghadapi pasar yang semakin kompleks. Transformasi digital mendukung efisiensi, berkontribusi pada produktivitas, meningkatkan kualitas pelayanan, dan memudahkan akses bagi masyarakat.

“Langkah-langkah ini menempatkan Jasa Raharja di garis depan dalam menghadapi tantangan industri, menunjukkan kesiapan dan kelincahan perusahaan dalam beradaptasi di era yang terus berubah,” ucap Harwan.

Selain itu, untuk memperkuat keberlanjutan Program Perlindungan Dasar, Jasa Raharja melakukan pembaruan proses bisnis dengan mengedepankan digitalisasi. Sistem integrasi data antarinstansi pemerintah terkait, seperti Kepolisian, Kementerian Dalam Negeri, rumah sakit, dan Dinas Perhubungan, menjadi transformasi penting.

Digitalisasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memastikan ketepatan dan kecepatan dalam pemberian santunan kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan regulasi yang mendukung teknologi tersebut, Jasa Raharja berhasil menciptakan sistem layanan yang inklusif dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

Menurut Harwan, implementasi ESG tidak akan berarti tanpa evaluasi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Jasa Raharja secara konsisten menilai dan mengukur dampak dari setiap inisiatif yang dilakukan. “Hal ini penting untuk memastikan setiap langkah yang diambil benar-benar memberikan dampak yang diharapkan dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata Kelola,” ucapnya.

Harwan berharap apa yang dilakukan Jasa Raharja adalah lebih dari sekadar memenuhi kewajiban, tetapi upaya nyata untuk menjawab kebutuhan zaman. “Bukan hanya sebagai perusahaan yang mengejar keuntungan, tetapi juga menanamkan dampak positif yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan, terutama 3 masyarakat sebagai key stakeholder,” ungkapnya.

Baca Juga: Jasa Raharja Putera Sambut Positif Asuransi Wajib TPL Kendaraan

Selanjutnya: Wijaya Karya (WIKA) Raih Kontrak Baru Rp 19,9 Triliun hingga November 2024

Menarik Dibaca: Katalog Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan Periode 30 Desember 2024-5 Januari 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2025 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved