Gerbang Megah Karya Wujudkan Operasional Hijau Bersama Emerging Solar Indonesia

Reporter: Adv Team | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Subang, 17 Oktober 2025 — PT Gerbang Megah Karya (Gemekar), perusahaan yang memproduksi barang plastik lembaran dan pvc leather, menunjukan komitmen keberlanjutannya dengan mulai mengoperasikan sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap pertama di fasilitas produksinya yang berlokasi di Subang, Jawa Barat pada 17 September 2025. Proyek ini dikembangkan bersama PT Emerging Solar Indonesia (ESI) dengan kapasitas 337,82 kilowatt peak (kWp) sebagai langkah nyata menuju kegiatan perusahaan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Gemekar memulai langkah awal dengan mengintegrasikan energi terbarukan untuk mendukung proses produksinya. Hal ini sejalan dengan komitmen induk grupnya, yaitu PT Sempurnaindah Multinusantara, dalam mendorong praktik menuju industri hijau di seluruh lini bisnisnya. Pemanfaatan energi surya ini diproyeksikan mampu menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 391 ton CO₂e per tahun, setara dengan penanaman 10.028 pohon, serta memenuhi 7,57 persen dari total konsumsi energi perusahaan.
“Kami percaya bahwa transisi menuju energi bersih bukan sekadar tren, melainkan investasi jangka panjang bagi keberlanjutan bisnis. Melalui inisiatif ini, kami berupaya mengoptimalkan efisiensi energi sekaligus berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon, sejalan dengan arah kebijakan perusahaan induk Gemekar. Kami juga mengapresiasi pendekatan ESI yang bertumpu pada keahlian teknis berskala global sehingga mampu menghadirkan solusi efisiensi energi yang terukur dan sesuai dengan kebutuhan kami saat ini,” ujar Jemmy Permana, Purchasing Department Manager PT Gerbang Megah Karya.
Sementara itu, Asmaul Husna, Engineering Manager PT Emerging Solar Indonesia, menambahkan bahwa proyek ini mencerminkan kesiapan sektor industri untuk bertransisi menuju energi hijau. “Kolaborasi dengan Gemekar menunjukkan bahwa penerapan teknologi energi surya dapat dilakukan secara efektif di sektor manufaktur khususnya industri plastik lembaran. ESI menangani sepenuhnya seluruh kebutuhan investasi, termasuk perencanaan, modal, biaya operasional, hingga monitoring. Pendekatan ini memberikan solusi transisi yang praktis dan menyeluruh bagi perusahaan. ESI berkomitmen menjadi mitra bagi sektor industri dalam perjalanan menuju dekarbonisasi,” kata Asmaul Husna.
Langkah Gemekar dan ESI ini sekaligus mendukung target Net Zero Emission Indonesia dan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) Jawa Barat sebesar 39,3 persen pada 2035. Hingga 2024, pemanfaatan energi terbarukan di provinsi tersebut baru mencapai 3,67 GW atau sekitar 2 persen dari total potensinya.
Dengan beroperasinya PLTS atap ini, Gemekar tidak hanya memperkuat daya saing industri nasional, tetapi juga menunjukkan bahwa keberlanjutan dapat berjalan seiring dengan pertumbuhan bisnis.
Selanjutnya: Cara Reroll Chaos Zero Nightmare Gacha Sesuai Incaran, Butuh Waktu Berapa Lama?
Menarik Dibaca: Spesifikasi Poco M7 Pro, Gadget yang Punya Layar AMOLED dengan Gorilla Glass 5
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News