June
05
2023
     09:51

Gerakan Tanam Kedelai di Lampung, Mendag: Kolaborasi & Keberpihakan Majukan Petani

Gerakan Tanam Kedelai di Lampung, Mendag: Kolaborasi & Keberpihakan Majukan Petani
ILUSTRASI. Mendag Zulkifli saat Gerakan Tanam Bersama Kedelai di Kabupaten Tanggamus, Lampung (2/6). Turut hadir Mentan Syahrul Yasin Limpo, Gub. Lampung Arinal Djunaidi, Bupati Tanggamus Dewi Handajani, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, serta Rektor IPB Arif Satria.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, kerja sama, kolaborasi, dan keberpihakan kepada petani menjadi kunci dalam memajukan petani Indonesia. Untuk itu, pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian, serta Pemerintah Daerah bersinergi dalam meningkatkan kesejahteraan petani.

Hal ini diungkap Mendag Zulkifli Hasan saat menghadiri "Gerakan Tanam Bersama Kedelai" di Kabupaten Tanggamus, Lampung, pada Jumat, (2/6). Turut hadir pada acara ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Bupati Tanggamus Dewi Handajani, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, serta Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria.

"Tidak boleh separuh-separuh untuk kepentingan petani. Oleh karena itu, harus ada kerja sama dari semua instansi terkait. Ini baru permulaan. Kita harap 5-6 tahun mendatang akan terjadi perubahan kalau kita bareng-bareng," ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Menurut Mendag Zulkifli Hasan, petani Indonesia rajin dan pekerja keras. Untuk itu, pemerintah akan merumuskan agar kedelai petani dapat dibeli dengan harga yang menguntungkan. Pemerintah juga akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk menyediakan bibit kedelai unggul agar hasilnya banyak.

"Petani jangan mikir lagi, tanam bibitnya bagus, dibeli dengan harga bagus, baru bisa berhasil," lanjut Mendag Zulkifli Hasan.

Sementara Menteri Syahrul mengungkapkan, pemerintah pusat dan daerah secara bertahap menggairahkan pertanian kedelai di Indonesia. Ini untuk mengurangi ketergantungan kedelai impor.

"Pemerintah bersama Komisi IV dan Gubernur Lampung harus menjadi bagian dari energi negara ini untuk kepentingan kedelai kedelai kita," tandas Menteri Syahrul.

Arinal menambahkan, tempe dan tahu merupakan kebutuhan masyarakat Indonesia, tetapi bahan bakunya, kedelai, sebagian besar masih impor. Provinsi Lampung hanya bisa menyiapkan 5.000 ton dari kebutuhan Indonesia per tahun. "Oleh karena itu, Lampung sebagai lokomotif pertanian Indonesia menginisiasi komoditas kedelai bisa menjadi salah satu unit percontohan. Ini kita memulai agar tidak bergantung impor," ucapnya.

Pada kegiatan ini, Mendag Zulkifli Hasan juga melakukan penjualan minyak goreng Minyakita kepada warga. Sebanyak 1 ton Minyakita dijual kepada warga Kecamatan Bulok, Tanggamus dengan harga Rp13.000/liter.

Baca Juga: Kacang-Kacangan Ini Bisa Melumpuhkan Kolesterol dan Tekanan Darah Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved