December
05
2022
     11:10

Festival TIK 2022 Hadirkan Pesta Edukasi Literasi Digital Dukung Transformasi Digital

Festival TIK 2022 Hadirkan Pesta Edukasi Literasi Digital Dukung Transformasi Digital
ILUSTRASI. Kemkominfo dan Pemkot Pontianak menyelenggarakan Festival TIK 2022 dengan tema 'Transformasi Digital untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi Dan Pariwisata?. Festival TIK yang ke-11 ini digelar di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID -  Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) berkolaborasi bersama Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Pemerintah Kota Pontianak, dan Politeknik Negeri Pontianak dalam penyelenggaraan Festival TIK 2022 dengan tema "Transformasi Digital Untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi Dan Pariwisata”.

Festival TIK yang ke-11 ini digelar di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 16-17 November 2022 di Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Pontianak, Kota Pontianak yang diikuti 2.600 orang peserta yang terdiri dari pelajar SMK, mahasiswa, dan masyarakat dari wilayah Pontianak dan sekitarnya, serta ratusan Relawan TIK yang hadir dari berbagai wilayah di Indonesia.

“Ninget Teknologi Nune' Jratn Relawan TIK” adalah sebuah tagline yang disematkan pada acara Festival TIK menggunakan bahasa Dayak Ketemanggungan Tae yang memiliki makna Melek Teknologi Melalui Relawan TIK. Hal ini dilakukan sebagai upaya penerapan dan sosialisasi teknologi informasi dan komunikasi agar dapat menyatukan dan memadukan pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan di Indonesia.

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 yang lalu, didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00.

Berdasarkan skor tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia berada dalam kategori “sedang”. Merespon kondisi tersebut, Kemenkominfo mendukung penyelenggaraan Festival TIK untuk meningkatkan pemahaman literasi digital di masyarakat dalam mewujudkan transformasi digital Indonesia.

Opening Ceremony Festival TIK 2022 diawali dengan sambutan dari Ketua Umum Relawan TIK Indonesia, Fajar Eri Dianto yang menyampaikan bahwa Relawan TIK (RTIK) Indonesia awalnya adalah program yang diinisiasi oleh Kemenkominfo pada tahun 2011 untuk menjadi pendamping masyarakat.

“Sebelas tahun RTIK mengabdikan diri untuk bergerak di literasi digital bahwa teknologi adalah hal yang aman dan bermanfaat untuk masyarakat. Kami menjaminkan bahwa teknologi itu adalah wajib, dan melalui literasi digital bersama jejaring-jejaring RTIK untuk masuk (melakukan literasi digital) ke masyarakat dari kota sampai desa,” tegasnya.

Fajar Eri Dianto menambahkan, Relawan TIK Indonesia mendukung pelaksanaan program Pandu Digital Indonesia. “Ini tahun ketiga kami menyuarakan bahwa Relawan TIK adalah Pandu Digital Indonesia, hari ini Pemerintah (Kemenkominfo) meresmikan juga bahwa Pandu Digital adalah Relawan TIK, dengan mematrikulasi salah satu syarat menjadi Relawan TIK adalah dengan lolos menjadi Pandu Digital Badge Merah,” tambahnya.

Rangkaian penyelenggaraan FesTIK 2022 secara resmi dibuka oleh Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. Dalam sambutan pembukaan, Edi memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Relawan TIK yang telah menjadikan Kota Pontianak sebagai tuan rumah Festival TIK 2022 pada hari ini. “Dukungan terhadap teknologi informasi tertuang dalam misi Kota Pontianak nomor tiga, yaitu meningkatkan kualitas pelayanan yang didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi serta aparatur yang berintegritas dan cerdas. Saya berharap Festival TIK ini mudah-mudahan berjalan lancar dan bisa memberikan manfaat dengan optimal untuk kemajuan kita,” ucap Edi.

Dalam opening ceremony juga turut hadir memberikan sambutan selamat datang dan apresiasi terhadap pelaksanaan Festival TIK 2022 dari Sultan Pontianak ke-IX, Sultan Syarif Machmud Melvin Alkadrie dan Direktur Politeknik Negeri Pontianak, Dr. H. Muhammad Toasin Asha.

Di kesempatan yang sama, Tujuh Relawan TIK Indonesia yang merupakan Pandu Digital Badge Merah dikukuhkan menjadi Pandu Digital Badge Biru, yang secara simbolis dilakukan dengan penyematan badge biru oleh Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kemenkominfo, Bambang Tri Santoso kepada Aries Saefullah (Jawa Barat), Mey Santi (Jawa Timur), Alldo F. Mooy (Papua), Roy Pranoto (Lampung), Ary Sandy (Riau) dan Enny Teidha Rahmina (Kalimantan Selatan).

Tak hanya itu, dua tokoh Literasi Digital dari ICT Watch, Donny BU dan Indriyatno Banyumurti juga dinobatkan sebagai Pandu Digital Badge Hitam, dengan demikian Festival TIK menjadi momen bertambahnya Pandu Digital Badge Hitam di Indonesia menjadi empat.

Festival TIK 2022 juga menghadirkan sejumlah apresiasi dari Kementerian Kominfo atas peran serta dukungannya terhadap program Literasi Digital untuk Indonesia Makin Cakap Digital tahun 2022. Apresiasi ini diserahkan langsung oleh Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kemenkominfo, Bambang Tri Santoso kepada Pemerintah Daerah Kota Pontianak, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Barat, Relawan TIK Indonesia, Jawara Internet Sehat (ICT Watch), Politeknik Negeri Pontianak, Relawan TIK Kalimantan Barat, Pemerintah Daerah Kota Cirebon, Relawan TIK Provinsi Jawa Barat, Relawan TIK Provinsi Jawa Timur, Edukasi4ID dan Relawan TIK Ngawi.

Literasi Digital Dalam Mendukung Digitalisasi Pariwisata

Kegiatan Festival TIK 2022 dilanjutkan dengan tiga sesi Seminar Nasional yang mengangkat tema seputar literasi digital diantaranya Transformasi Digital UMKM dan Masa Depan Ekonomi Kerakyatan, Transformasi Digital Pariwisata, dan Bersama Lawan Hoax yang Berserak diisi oleh narasumber-narasumber yang kompeten di bidangnya.

Pada sesi Seminar Nasional dengan tema Transformasi Digital Pariwisata, materi pertama diberikan oleh Bambang Tri Santoso, Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Kemenkominfo yang memaparkan mengenai gambaran umum dampak dari pandemi Covid-19 telah meluluhlantakkan sektor pariwisata Indonesia. Menurut data Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif di tahun 2021, terdapat 409.000 tenaga kerja sektor pariwisata kehilangan pekerjaan dan terdapat penurunan Rp20.7 miliar pendapatan negara. Tidak hanya itu, bahkan di tahun 2020 hanya 25% dari jumlah wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia di 2019.

Bambang Tri Santoso, mengatakan Pemerintah memiliki peran besar dalam menjembatani gap yang ada. Salah satu yang tengah dilakukan adalah melaksanakan program strategis untuk pemulihan sektor pariwisata di tanah air. “Kementerian Kominfo melalui Direktorat Ekonomi Digital memberikan pelatihan langsung kelapangan hampir selama 1 bulan dengan tim yang memang mempunyai keahlian di bidangnya untuk melakukan pendampingan ke orang-orang desa yang menggeluti bidang pariwisata.

Ada 4 workshop yang diberikan yaitu Workshop 1: Pemberian Materi Desa Wisata Dan Adopsi Teknologi, Media Sosial dan Konten Kreator; Workshop 2: Pemberian Materi Fotografi, Videografi, dan Drone. Drone ini penting untuk orang desa agar bisa memetakan destinasi wisata mana saja yang layak dipublikasikan menjadi pariwisata desa; Workshop 3: Pemberian Materi Promosi Desa Wisata dan Analytic SEO Maintenance; dan Workshop 4: Pemberian Materi Virtual Tour Event, Storytelling/Copywriting. Di program ini, kita mendidik generasi muda untuk memiliki skill tertentu di bidang pariwisata, dan bagaimana membuat kemasan pariwisata. Output-nya adalah video teaser, promosi, dan virtual event,“ jelas Bambang.

Materi kedua disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Wilayah I Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Tigor Johnson, menegaskan bahwa ketersediaan infrastruktur dan aksesibilitas internet menjadi peran utama dalam transformasi digital. Namun, dinamika dan tantangan yang dihadapi oleh APJII dalam membangun infrastruktur di Indonesia diantaranya adalah kondisi geografis yang menantang sehingga penyelenggaraan telekomunikasi menjadi sulit dan mahal.

Sinergi dari semua pihak baik dari sisi infrastruktur, sisi regulasi di bidang telekomunikasi, dan sisi pengguna harus dilakukan dengan baik untuk menghadapi tantangan bersama menuju Indonesia 5.0. “Membangun transformasi digital di sektor pariwisata ini tidak bisa hanya mengandalkan dari sisi Pemerintah dan Bisnis, tapi juga peran masyarakat dan komunitas,” pungkas Tigor.

Di akhir sesi seminar Nasional, Ketua Umum RTIK Indonesia, Fajar Eri Dianto, mengenalkan peran RTIK dalam transformasi digital di sektor Pariwisata adalah sebagai pendamping literasi digital di masyarakat yang membantu kekurangpahaman pelaku usaha/pengelola wisata dalam memanfaatkan teknologi untuk memperkenalkan potensi pariwisata di wilayahnya.

“Ayo ambil bagian, satu orang dampingi satu warga, satu keluarga, satu tetangga untuk diajarkan (bagaimana) memanfaatkan teknologi handphone dan sosial media untuk mengenalkan budaya dan pariwisata. Di sinilah fungsi kita sebagai masyarakat teknologi, peduli terhadap perkembangan teknologi, peduli terhadap transformasi digital,” tutur Fajar Eri kepada peserta seminar yang didominasi oleh siswa SMK dan Mahasiswa dari wilayah Kota Pontianak.

Penyelenggaraan Festival TIK 2022 terdiri dari 3 Seminar Nasional, 13 Workshop, Gala Dinner, Penganugerahan RTIK Award dan City Tour yang menjadi rangkaian utama agenda tahunan Relawan TIK Indonesia sukses digelar. Selain menjadi ajang silaturahmi dan inagurasi, Festival TIK juga menjadi Pesta Edukasi Literasi Digital melalui Seminar Nasional dan belasan workshop literasi digital. Sedangkan City Tour akan diisi dengan pengenalan budaya Kota Pontianak melalui kunjungan dan Saprahan (tradisi makan bersama) bersama Sultan Syarif Mahmud Melvin Alkadrie di Istana Kadriyah.

Untuk diketahui, Kegiatan Festival TIK 2022 merupakan bentuk kolaborasi pelaksanaan Literasi Digital Sektor Pendidikan yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024. Adapun Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, @siberkreasi atau website info.literasidigital.id.

Baca Juga: Airlangga: Indonesia Butuh 9 Juta Tenaga Kerja untuk Dorong Digitalisasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini

Kenali Lebih Dalam Resistansi AMR

22 NOVEMBER 2024 / 14:03 WIB

2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved