Dorong UKM Berorientasi Ekspor, Kemendag Teken Kerja Sama dengan Mitra
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) menandatangani dua kesepakatan kerja sama (MoU) dengan beberapa mitra untuk mendorong pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) berorientasi ekspor dan pelaku industri kreatif sektor animasi, komik dan gim (animation, comic, and game/ACG) serta Licensing-Merchandising memasuki pasar internasional. Penandatangan tersebut berlangsung hari ini, Senin (20/5), di Jakarta.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Jenderal PEN Didi Sumedi dengan Chief of Corporate Affairs PT Astra International Tbk. Riza Deliansyah, pimpinan dari Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno, pimpinan Asosiasi Komik Indonesia (AKSI) Sunny Go, Chairman Cipta Karsa Adi Karya (CAKRA) Ivan Chen, pimpinan Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI) Daryl Wilson, serta pimpinan Association of Licensing Merchandising Indonesia (ALMI) Handari Kunti.
Didi mengungkapkan, sinergi antara perwakilan pemerintah dengan para mitra ini dilakukan dalam rangka membuka peluang pengembangan ekspor bagi para pelaku UKM binaan di berbagai sektor, termasuk juga yang bergerak di sektor industri kreatif khususnya ACG serta licensing-merchandising dari seluruh wilayah Indonesia.
“Melalui penandatanganan kesepakatan kerja sama ini, saya meyakini bahwa para mitra kami, yaitu PT Astra International Tbk. dan asosiasi animasi, komik, dan gim (ACG) serta licensing-merchandising menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi dalam mendorong peningkatan kapasitas UKM Indonesia untuk menjadi bagian, tidak hanya di lokal, namun juga di pasar global,” jelas Didi.
Dalam implementasinya, MoU ini akan mencakup berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut termasuk penyebarluasan informasi ekspor kepada UKM yang menjadi binaan maupun anggota dari masing-masing mitra, penguatan basis data, peningkatan daya saing produk, peningkatan akses pasar, penyediaan infrastruktur bisnis, termasuk pemanfaatan para perwakilan perdagangan di luar negeri, dan fasilitasi promosi.
Ditjen PEN Kemendag dan para mitra akan menyinergikan dan memanfaatkan kemampuan sumber daya dalam melaksanakan pembinaan pelaku UKM berorientasi ekspor.
“Langkah ini bertujuan memperkuat sektor UKM, mendorong peningkatan ekonomi nasional, serta menciptakan lingkungan usaha yang inklusif dan berkelanjutan bagi pelaku UKM di dalam negeri, terutama melalui peningkatan kapabilitas dan promosi untuk memasuki pasar ekspor,” urai Didi.
PT Astra Internasional Tbk. melalui berbagai program tanggung jawab sosial dan lingkungan, termasuk pemberdayaan masyarakat desa yaitu Desa Sejahtera Astra (DSA) telah memberikan banyak sumbangsih dalam peningkatan nilai tambah dan nilai ekonomi bagi produk Indonesia dan pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Adapun sektor ACG serta licensing-merchandising sendiri yang diwakili oleh lima asosiasi merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang menjadi alternatif sumber devisa negara ke depannya. Subsektor ini memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan dalam menggerakkan ekonomi nasional, khususnya meningkatkan ekspor Indonesia, tidak hanya dari produk yang dihasilkan, tapi juga dalam bidang jasa.
ACG serta Licensing-Merchandising dapat berjalan secara bersama sehingga setiap subsektor secara berkelanjutan memberikan kontribusi dalam suatu ekosistem yang saling terkait. Tujuannya adalah tercipta kekayaan intelektual (Intellectual Property/IP) lokal yang mengglobal, yang akan menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara penggerak sektor ACG di dunia. IP merupakan aset dalam pengembangan sektor ACG untuk bisa ekspor dan akan menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan, sekaligus memberikan efek berganda (multiplier effect) kepada sektor lainnya.
Melalui kolaborasi ini, bersama-sama kita wujudkan visi bersama untuk membangun ekosistem UKM yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing tinggi di pasar global. Dengan demikian, bisnis UKM tersebut dapat berkelanjutan dan membawa dampak ekonomi yang lebih luas,” ungkap Didi.
Dalam meningkatkan kapasitas pelaku usaha ekspor, Kementerian Perdagangan telah melakukan beberapa kegiatan yang berfokus pada UKM, di antaranya melalui kegiatan pendampingan pelaku usaha dalam kegiatan ekspor maupun adaptasi produk, serta peningkatan daya saing melalui desain dan sertifikasi.
Dalam upaya mendorong perluasan pasar ekspor UKM, termasuk pula dari sektor kreatif, Kementerian Perdagangan juga melakukan berbagai agenda promosi ekspor, di antaranya melalui fasilitasi keikutsertaan pada pameran dagang internasional, misi dagang, dan penjajakan bisnis (business matching). Secara rutin Kemendag menggelar pameran produk ekspor terbesar yaitu Trade Expo Indonesia (TEI). Tahun 2023 TEI sukses mencapai transaksi USD 30,5 miliar dan total pengunjung 33 ribu orang.
Didi meyakini, kerja sama ini akan memberikan kontribusi dan menciptakan efek berganda yang lebih banyak bagi masyarakat Indonesia. “Semoga inisiasi ini menjadi salah satu pendorong tumbuh dan berkembangnya UKM Indonesia sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan efek berganda yang lebih banyak bagi masyarakat Indonesia,” tutup Didi.
Baca Juga: Paviliun Indonesia Memukau, Potensi Transaksi Rp 68 Miliar di Pameran FHA Singapura
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News