Bhinneka dan Yayasan Indonesia Setara Perkuat Kolaborasi lewat Kajian Ekonomi Series
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - Sebagai pionir e-commerce di Indonesia sejak 1993, dan terus aktif mendampingi UMKM Tanah Air melangkah maju, Bhinneka giat membangun komunikasi serta berkolaborasi dengan banyak pemangku kepentingan demi percepatan transformasi digital. Terlebih sinergi yang dibangun selama ini, selalu diwujudkan secara konkret. Seperti yang ditunjukkan Bhinneka dalam kolaborasinya bersama Yayasan Indonesia Setara, yang didirikan oleh Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), melalui gelar acara Kajian Ekonomi seri ke-5, Rabu (25/5/22).
Kajian Ekonomi sendiri merupakan kegiatan diskusi aktif antara para pelaku industri, pelaku UMKM, pembangun teknologi platform, dan pihak terkait yang berkumpul membahas geliat ekonomi dipandu langsung oleh Sandiaga Uno selaku Menparekraf RI, sekaligus pendiri Yayasan Indonesia Setara. Hadir sebagai narasumber, CEO & Founder Bhinneka, Hendrik Tio; Arto Biantoro dari Brand Adventure Indonesia; Co-CEO Kokikit Chef Hendro Soejadi; dan Executive Producer Brand Adventure MetroTV, Andy F Noya.
Dalam acara yang berlangsung secara luring (offline) di kediaman dinas Menparekraf RI ini, Menparekraf Sandiaga Uno selaku pemandu dan moderator bertanya kepada para narasumber, lalu memberikan masukan relevan. Terlebih dalam beberapa bagian, pergerakan masing-masing jenama narasumber bersinggungan dan bisa bersinergi dengan program Kemenparekraf RI.
“Ini merupakan diskusi aktif dengan pembahasan seputar tantangan dan dinamika dalam industri. Para pelaku industri kreatif dalam acara ini juga dipertemukan dengan platform Bhinneka sebagai usaha lanjutan dari jalinan kerja sama bisnis secara resmi,” tutur Sandiaga Uno.
Adapun beberapa program Kemenparekraf RI yang berpotensi turut dikuatkan dari kolaborasi ini ialah, Program Stimulus Bangga Buatan Indonesia (PSBBI) yang telah berjalan selama setahun lebih; program Desa Wisata; dan program Spice Up The World yang terfokus pada promosi kuliner Indonesia secara global. Karena masing-masing narasumber UMKM, yaitu Brand Adventure Indonesia berkeliling Indonesia untuk menggali dan mencari produk lokal unggulan, sedangkan Kokikit mengembangkan teknologi kuliner agar sajian-sajian khas Nusantara yang lezat bisa dikemas sedemikian rupa agar dapat dinikmati secara instan. Sehingga memudahkan untuk dibawa ke luar negeri, bahkan dijadikan cendera mata.
Menggandeng pemerintah dan berkolaborasi bersama, Bhinneka hadir sebagai kurator UMKM berkualitas agar bisa melayani pasar lebih luas, termasuk pemerintah yang salah satunya melalui platform Belanja Langsung (BeLa) Pengadaan.
Sampai saat ini, lebih dari 2 ribu UMKM yang didampingi Bhinneka memasuki segmen pasar B2B maupun B2G. Para pelaku UMKM pun tidak hanya sekedar berada pada posisi sebagai seorang penjual saja tapi juga merupakan mitra bisnis Bhinneka secara langsung.
Disampaikan Hendrik Tio, dalam dua tahun terakhir Bhinneka fokus mengembangkan Business Super Ecosystem dengan menghadirkan dua solusi bisnis, yakni Marketplace dan e-Procurement Marketplace. Di sinilah pelibatan UMKM turut menjadi prioritas.
"Bhinneka telah banyak berkolaborasi bersama pemerintah daerah dalam pengembangan UMKM lokal, dan menggandeng berbagai institusi perguruan tinggi sebagai sasaran dalam mengimplementasikan Business Super Ecosystem ini," jelas Hendrik.
Sementara itu, dalam acara yang turut disiarkan langsung melalui kanal YouTube bhinnekacom, juga diselingi dengan demo masak langsung. Sandiaga Uno dan Hendrik Tio sama-sama mencoba beberapa ragam kuliner siap saji tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News