September
02
2022
     18:47

Bertemu Pinsar dan GOPAN, Mendag Zulkifli Hasan Bahas Upaya Peningkatan Harga Ayam

Bertemu Pinsar dan GOPAN, Mendag Zulkifli Hasan Bahas Upaya Peningkatan Harga Ayam
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menerima kunjungan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) dan Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (1 Sep).

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bertemu dengan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar); Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN); serta perwakilan peternak dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan wilayah sentra lainnya untuk membahas upaya peningkatan harga ayam di kandang. Pertemuan tersebut berlangsung hari ini, Kamis (1/9) di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.

Hadir dalam pertemuan tersebut yaitu Ketua Umum GOPAN Herry Dermawan dan Ketua Umum Pinsar Indonesia Singgih Januratmoko.

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, harga ayam hidup di tingkat peternak saat ini Rp14.000/kgRp17.000/kg, atau sangat rendah di bawah harga keekonomian yang seyogianya berkisar Rp21.000/kg─Rp23.000/kg. Sedangkan rata-rata harga nasional daging ayam ras di tingkat eceran berkisar Rp33.000/kg─Rp36.000/kg.

“Gejolak harga tersebut disinyalir terjadi akibat kendala distribusi yang kurang merata serta kondisi supply-demand, yaitu produksi lebih besar dibandingkan permintaan,” urai Mendag Zulkifli Hasan.

Menurut Mendag Zulkifli Hasan, dalam pertemuan tersebut para peternak menyampaikan, gejolak harga yang terjadi saat ini dianggap belum pernah berpihak kepada peternak. Ketika harga berada di atas harga acuan yang diatur dalam Permendag Nomor 07 Tahun 2020, peternak seringkali dimintai keterangan oleh satgas pangan POLRI. Sedangkan ketika harga di bawah harga acuan, peternak merasa belum pernah diberikan bantuan yang konkret oleh Pemerintah.

Selain itu, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, perlu adanya penyesuaian harga acuan karena sudah terjadi penyesuaian harga akibat kenaikan biaya logistik dan pakan. “Kenaikan harga pakan dipengaruhi oleh kenaikan harga komponennya antara lain soy bean meal (SBM) atau bungkil kedelai hasil olahan sisa/ampas minyak kedelai yang berasal dari pasokan impor dan jagung. Harga SBM saat ini mulai menurun seiring penurunan harga gandum, namun masih cenderung tinggi,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.

Menindaklanjuti hasil pertemuan, Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan rencananya untuk bertemu dengan perusahaan-perusahaan terintegrasi guna membahas upaya peningkatan harga ayam di peternak.

Selain itu, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, Kementerian Perdagangan juga tengah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk memobilisasi daging ayam ras dari wilayah surplus (harga anjlok) ke wilayah defisit (harga tinggi) melalui subsidi angkut dan tol laut serta mendorong penerapan rantai pasok dingin (yang diawali dengan perdagangan ayam tanpa bulu di wilayah DKI Jakarta). Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional, Bapanas kini memegang kewenangan terkait distribusi dan stabilisasi pangan harga pokok.

Per 30 Agustus 2022 harga nasional daging ayam ras di tingkat eceran tercatat sebesar Rp35.000/kg, turun 0,28 persen dibandingkan minggu lalu (Rp35.100/kg), dan turun 2,78 persen dibandingkan bulan lalu (Rp36.000/kg). Sedangkan harga ayam ras di tingkat peternak sebesar Rp18.670/kg turun 10,3 persen dibandingkan minggu lalu (Rp20.820/kg), dan turun 8,8 persen dibandingkan bulan lalu (Rp20.480/kg).

Baca Juga: Harga Ayam Anjlok, Menteri Zulhas Sebut Karena Permintaan Rendah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2024 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved