Bendungan Kering Pertama di Indonesia Karya Brantas Abipraya
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - Sebagai salah satu upaya mengatasi banjir di Jakarta, PT Brantas Abipraya (Persero) telah merampungkan bendungan kering pertama di Indonesia yakni Bendungan Ciawi di Jawa Barat. Bendungan inipun telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 23 November 2022.
Bendungan bervolume tampung 6.05 juta m3 dan luas genangan 39,40 hektar ini pun meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Pelaksana Pembangunan Bendungan Kering Pertama di Indonesia, yaitu Bendungan Ciawi.
“Bendungan Ciawi ini berpotensi mereduksi banjir sebesar 111,75 meter kubik per detik. Tak hanya sebagai pengendali banjir, bendungan inipun dibangun untuk menjadi tempat wisata, yakni dikembangkan sebagai ecotourism park atau taman ekowisata dengan memanfaatkan kawasan konservasi pada bendungan,” ujar Hayyin Fahmi selaku Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Ditambahkan Hayyin, bendungan yang didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta ini akan menampung air pada saat musim hujan saja, sedangkan pada saat musim kemarau, Bendungan Ciawi ini akan kering. Nantinya bendungan ini akan difungsikan sebagai penahan laju aliran air saat banjir dari hulu sungai Ciliwung.
Sehingga diharapkan pada periode curah hujan tinggi, bendungan ini akan mampu menahan kelebihan air dan mengalirkannya secara terkontrol. Hayyin menambahkan bahwa kehadiran Bendungan Ciawi targetnya akan mampu mengurangi puncak debit banjir di Pintu Air Manggarai sebesar 21%.
Dikenal champion dalam pembangungan infrastruktur air khususnya bendungan, pada pembangunan Bendungan Ciawi ini Brantas Abipraya menambahkan beberapan spot instagramable untuk swafoto. Tak hanya itu, masyarakat sekitar atau mungkin wisatawan juga dapat berolahraga, ber-jogging sambil menikmati pemandangan cantik bendungan. Hal ini dikarenakan bendungan ini juga dilengkapi jogging track.
Serius untuk terus meningkatkan mutu melalui pengembangan kompetensi dan keahlian tenaga kerja atau human capital yang dimiliki, sebagai tambahan informasi Brantas Abipraya juga telah membangun sekolah dam pertama di Indonesia yaitu School of Dam and Water Resources.
Dengan adanya sekolah ini, Brantas Abipraya menjawab tantangan perubahan teknologi dan ilmu yang berkembang. Seperti yang diketahui, ilmu konstruksi dalam pembangunan bendungan akan terus berkembang mengikuti kemajuan teknologi, seperti BIM (Building Information Modelling), Lean Construction dan teknologi untuk mendukung hasil konstruksi serta produk yang unggul, harus diikuti dengan sumber daya manusia yang unggul juga.
“Semoga dengan adanya Bendungan Ciawi sebagai bendungan kering pertama ini dapat menjadi jalan keluar dari rawannya Jakarta akan bencana banjir. Ini merupakan wujud kontribusi Brantas Abipraya dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur nasional khususnya di bidang sumber daya air,” tutup Hayyin.
Baca Juga: Progres Konstruksi Capai 26%, Bendungan Bener Ditargetkan Selesai Akhir Desember 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News