Bank Sampah Pertamina Geothermal Energy Lahendong Jadi Magnet Pengelolaan Limbah
Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - Persoalan limbah rumah tangga masih menjadi persoalan serius yang dihadapi warga di negeri ini. Menurut data oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, pada 2022 timbunan sampah pada daerah tersebut mencapai 43.114 ton, dan hanya 44,7% yang ditangani.
Berangkat dari latar belakang tersebut, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) (IDX: PGEO) Area Lahendong menyokong pembangunan bank sampah yang dipelopori Desa Pinabetengan Utara di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Upaya ini menjadi magnet dalam mengelola limbah secara efektif.
Magnet terbaru dari pengelolaan sampah ini ditunjukkan dengan adanya kunjungan John Tumiwa Am.KL. SKM. M.Kes dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Sabtu (8/7/2023). Dalam kunjungan ini, John Tumiwa menunjukkan dukungannya atas pengelolaan bank sampah tersebut.
“Kami mengapresiasi pembangunan bank sampah yang menjadi solusi terhadap persoalan lingkungan. Apalagi upaya ini melibatkan para pemuda Minahasa, yang menjadi bukti nyata partisipasi warga dalam mengelola limbah,” kata John Tumiwa dalam kunjungannya.
Sebelumnya, kehadiran bank sampah Pinabetengan Raya sempat menjadi pusat studi tiru skema pengelolaan limbah di Kabupaten Minahasa. Pada 19 April lalu, bank sampah tersebut telah menjadi lokasi study tour bagi 13 desa di Kecamatan Kombi, Kabupaten Minahasa.
Dalam acara itu, Meilan Singal dan Viko Tandayu menjadi pembicara dan membawakan materi tentang pengelolaan limbah dalam rumah tangga. Meylan Virgini Ira Singal dan Viko Klemens Gerardus Tandaju adalah Direktur serta Wakil Direktur Bank Sampah Pinabetengan Raya yang telah menggagas pengumpulan limbah anorganik sejak setahun lalu.
“Kami yakin dalam mengelola persoalan lingkungan memerlukan keterlibatan banyak pihak, khususnya warga sekitar. Kami juga ingin mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh manajemen PGE area Lahendong dalam mewujudkan bank sampah di Minahasa,” ujar Meilan Singal.
Bank sampah yang tersebar di Desa Pinabetengan Utara dan sekitarnya tercatat memiliki 37 nasabah. Selain itu, terdapat mitra pelaksana yang terdiri dari pemuda sekitar serta bekerjasama dengan pengurus gereja dalam menyebarluaskan potensi pengelolaan limbah rumah tangga.
Pjs. General Manager PT PGE Area Lahendong Tbk. Fairuz Noor, menjelaskan pengelolaan limbah di Tompaso Raya dan sekitarnya ini merupakan upaya PT PGE Tbk Area Lahendong dalam implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Program ini bekerjasama dengan PT Baciraro Kreatif Minahasa yang merupakan startup pengembang skema pengelolaan limbah berbasis digital dengan prinsip ekonomi sirkular.
Fairuz Noor mengungkapkan sejak dibangun oleh PT PGE Tbk Area Lahendong sejak 2022, sudah terbentuk empat unit bank sampah, yaitu unit bank sampah Pinabetengan Raya, unit bank sampah Tompaso Dua Utara, unit bank sampah Touure, dan unit bank sampah Tempang 2.
“Selama beroperasi, seluruh unit Bank Sampah ini telah mengurangi total 265kg limbah plastik, 339,5kg limbah kertas, dan 16kg limbah kaleng ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA),” ungkapnya.
Kegiatan sosialisasi bank sampah yang digagas oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. area Lahendong ini tidak hanya bersifat pasif dengan menerima kunjungan dari berbagai pihak. Pada 10 Mei lalu, PT Pertamina Geothermal Energy area Lahendong menyambangi Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Tomohon untuk melakukan pelatihan pengolahan limbah kepada anak binaan. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama LPKA Tomohon dengan PGE Area Lahendong dengan narasumber dari PT. Baciraro Kreatif Minahasa, Marlon Kamagi.
Tentang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) (IDX: PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi. Saat ini PGE mengelola 12 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), 1 Izin Panas Bumi (IPB) Anak Perusahaan PGE PT Geothermal Energy Seulawah (GES), 1 Izin Panas Bumi (IPB) Penugasan kepada Anak Perusahaan PGE Kotamobagu (PGEK) dengan kapasitas terpasang sebesar +1,9GW, dimana 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Sebagai world class green energy company, PGE ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060. PGE memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 13 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 sampai tahun 2022 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peringkat & Keterlibatan ESG.
Baca Juga: Gandeng Kita Olah Indonesia, YYADU Gencarkan Program Daur Ulang Sampah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News