May
28
2024
     16:19

Actavis Hadirkan Tiotropium dengan Teknologi Zonda Inhaler yang Lebih Efektif

Actavis Hadirkan Tiotropium dengan Teknologi Zonda Inhaler yang Lebih Efektif
ILUSTRASI. Actavis Indonesia memperkenalkan produk tiotropium dengan teknologi ZONDA inhaler di Indonesia.

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Actavis Indonesia, hari ini memperkenalkan produk tiotropium dengan teknologi ZONDA® inhaler di Indonesia. Bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Actavis Indonesia melangsungkan acara seminar ilmiah dengan tema “Teknologi Inhaler dan Sistem Penghantaran Obat untuk Pengendalian Penyakit Paru” pada Kamis, 23 Mei 2024 di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta. Pembicara dalam seminar ini adalah Dr. dr. Susanthy. Djajalaksana, Sp.P(K) dan dr. Budhi Antariksa, Ph.D, Sp.P(K), dengan moderator dr. Alvin Kosasih, Sp.P(K), MKM.

Data World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyebab kematian ketiga di seluruh dunia, dengan angka kematian penderita PPOK mencapai 3,23 juta orang pada tahun 2019.

PPOK merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, penyebabnya antara lain karena tingginya pajanan faktor risiko, seperti faktor pejamu yang diduga berhubungan dengan kejadian PPOK, antara lain meningkatnya perokok pada kelompok usia muda, dan pencemaran udara di dalam maupun di luar ruangan atau di tempat kerja, serta meningkatnya usia harapan hidup.

Dalam pemaparannya Dr. dr. Susanthy. Djajalaksana, Sp.P(K) menyampaikan, "PPOK merupakan penyakit yang umum, dapat dicegah, dan diobati. Peran tenaga medis dalam memberikan diagnosa yang tepat dan lebih dini menjadi penting, sehingga dapat mengurangi perkembangan penyakit dan risiko kondisi yang lebih buruk atau komplikasi pada penderita PPOK. Selain itu perawatan dan pemantauan yang berkelanjutan juga sangat penting untuk mengelola gejala dan mencegah komplikasi."

"Dengan pengelolaan PPOK yang tepat kualitas hidup penderita PPOK akan menjadi lebih baik. Kehadiran produk tiotropium dengan teknologi ZONDA® inhaler diharapkan dapat memperkaya khasanah pengobatan PPOK di Indonesia,” tambah dr. Santhy.

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan salah satu penyakit yang mengganggu pada sistem pernapasan, dimana organ paru-paru mengalami peradangan dalam jangka waktu lama. Kondisi peradangan ini secara klinis ditemukan di sebagian organ paru atau bisa juga seluruhnya.

Penyakit obstruksi paru yang menahun ini bersifat progresif atau dapat memburuk sejalan dengan waktu. Namun dengan pengobatan yang tepat, penderita penyakit obstruktif menahun dapat terbebas dari gejala dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Penggunaan inhaler dengan kandungan tiotropium bromide menjadi metode medis untuk mengendalikan dan mencegah gejala yang timbul akibat asma dan penyakit PPOK. Tiotropium mampu mengendalikan gejala, bekerja dengan cara merelaksasi dan melebarkan otot pada saluran pernapasan sehingga penderita PPOK dapat bernapas dengan lebih mudah.

dr. Budhi Antariksa, Ph.D, Sp.P(K) – Ketua Pokja Asma PPOK PDPI yang menjadi pembicara kedua dalam seminar ilmiah ini, memaparkan, " Tiotropium menjadi pilihan pengobatan yang bermanfaat bagi pasien dengan kondisi pernapasan kronis, telah terbukti secara klinis mampu meningkatkan fungsi paru-paru, mengurangi sesak napas, serta gangguan pernapasan akut. Pemberian obat ini mampu meningkatkan kualitas hidup pasien-pasien PPOK."

Sebagai penutup dr. Budhi juga menghimbau kalangan medis untuk menyarankan penderita PPOK menghindari pajanan, seperti polusi udara ataupun asap rokok yang dapat menyebabkan kian buruknya saluran pernapasan mereka.

Selain penyampaian paparan terkait PPOK, pengendalian dan pencegahan gejala, pada seminar ini diperkenalkan juga tiotropium dengan teknologi ZONDA® inhaler dari Actavis Indonesia. Tiotropium sudah menjadi standar utama dalam pengobatan penyakit paru obstruktif dan asma. Peran aktif tiotropium dalam membuka hambatan pernafasan melalui relaksasi otot saluran pernafasan, sehingga udara dapat masuk dan keluar paru tanpa hambatan.

Penggunaan teknologi ZONDA inhaler memastikan kadar tiotropium yang terukur dan efektif dalam mengontrol pembukaan saluran pernafasan. Penggunaan tiotropium dengan teknologi Zonda ini tentunya tetap harus di bawah pengawasan dokter atau ahli.

Berdasarkan pengalaman penggunaan tiotropium pada pasien PPOK, penggunaan obat ini secara teratur terbukti tidak hanya membantu penderita ketika mengalami sesak napas, tetapi juga dapat meminimalkan efek penyakit dalam kehidupan sehari-hari, sehingga penderita dapat terus beraktivitas dan meningkatkan kualitas hidup mereka dengan risiko efek samping yang lebih rendah.

“PPOK termasuk dalam kategori penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan, namun dengan perawatan yang tepat pasien dapat mengelola gejala dan memperlambat kemajuan penyakit. Kami sangat bangga dapat menyelenggarakan seminar hybrid ini bersama PDPI, yang bertujuan untuk menyampaikan informasi terkini terkait sistem pengobatan dan penanganan penyakit paru,” kata Hanadi Setiarto, President Direktur PT Actavis Indonesia.

“Kami juga berharap kehadiran tiotropium dengan ZONDA® inhaler dari Actavis dapat menjadi pilihan untuk pengobatan pemeliharaan PPOK di Indonesia. Penggunaan tiotropium secara rutin dapat membantu penderita ketika sedang sesak napas, juga meminimalkan efek penyakit dalam kehidupan sehari-hari, sehingga penderita dapat tetap melakukan aktivitas dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Karena it’s not just about tiotropium, it’s about living in premium,” tambah Hanadi.

Actavis menghadirkan Tiotropium dengan teknologi ZONDA® inhaler yang mudah dibawa dan praktis bagi pasien yang mengalami masalah pernapasan kronik. Tiotropium dengan teknologi ZONDA® inhaler pada tanggal 23 Mei 2024 secara resmi telah tersedia di pasar Indonesia, untuk mendapatkan obat ini konsumen dapat berkonsultasi dengan dokter.

Tentang Actavis Indonesia

PT. Actavis Indonesia merupakan salah satu pelopor industri farmasi di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1969 yang berfokus pada pengembangan produksi lokal dan komersialisasi obat-obatan generik dan obat bebas, serta produk biologi. Didukung dengan tehnologi, pilihan produk, dan fasilitas yang memenuhi standar kualitas Indonesia (BPOM) dan global (Euro GMP and TGA), PT Actavis Indonesia saat ini mampu menghadirkan pilihan produk generik yang berkualitas dan terjangkau. Tidak saja untuk pasar Indonesia, tapi juga berfokus pada export untuk pasar ASEAN dan Eropa. Komitmen PT Actavis Indonesia untuk meningkatkan akses terhadap solusi kesehatan yang berkualitas, terjangkau serta memberikan dampak bagi pelayanan Kesehatan dan pasien dalam negeri.

Baca Juga: Mengenal Asma, Penyakit Paru Kronis yang Bisa Dikendalikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Release Terkini


2025 © Kontan.co.id A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved